JAKARTA. Niatan PT Martina Berto, anak usaha dari Martha Tilaar Group, untuk melakukan initial public offering (IPO) semakin bulat. Siang ini, Martina Berto tengah menunggu keluarnya surat izin efektif IPO dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Menurut Bryan Tilaar, Direktur Utama Martina Berto, pihaknya menargetkan bisa listing di BEI pada Januari 2011 mendatang dengan kode emiten MBTO. Sayang, Bryan enggan menjelaskan lebih jauh mengenai jumlah saham yang dilepas serta kisaran harga sahamnya.Yang pasti, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi bisnis. "Nantinya, kami akan fokus pada ekspansi bisnis internasional. Salah satunya melalui pengembangan Martha Tilaar Shop yang saat ini sudah ada di Singapura," ujar Bryan. Selain itu, sebagian dana IPO lain juga akan digunakan untuk pengembangan dan pendirian pabrik, memperbaiki sistem informasi teknologi, juga infrastruktur. Bryan juga mengaku, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk membayar utang perusahaan. "Tapi persentasenya sangat kecil sekali ya. Di bawah 5% lah," imbuhnya. Catatan saja, kontribusi Martina Berto kepada bisnis Martha Tilaar Group mencapai 50%. Martina Berto sendiri memiliki satu anak usaha yakni PT Cedefindo yang menjalani bisnis research and development (R&D), marketing, dan manufacturing.IPO setelah 40 tahunJika dilihat, perjalanan bisnis Marta Tilaar cukup panjang di Indonesia. "Kami sudah 40 tahun merintis bisnis ini di Indonesia," cerita Martha Tilaar, owner martha Tilaar Group pada saat melakukan kunjungan ke kantor KONTAN. Selama masa itu, banyak pengalaman manis dan pahit yang dialami. Lantas, mengapa baru sekarang berencana listing di BEI? Martha Tilaar punya alasan tersendiri. "Kami memang ingin memperkuat bisnis dulu dengan melakukan investasi pengembangan sumber daya manusia dan infrasrtuktur," jelasnya. Nah, rencana pencatatan saham di BEI sudah mulai dipersiapkan sejak empat tahun lalu. Ke depannya, Martha Tilaar Group menargetkan mampu menjadi perusahaan nomor tiga di bisnis beauty and spa di Tanah Air. Berdasarkan Euro Monitor International tahun 2010, saat ini, Martha Tilaar berada di posisi sembilan. "Masuk ke tiga besar merupakan target jangka pendek kami hingga 2016," jelas Bryan.
Martina Berto tengah menunggu izin efektif IPO dari Bapepam
JAKARTA. Niatan PT Martina Berto, anak usaha dari Martha Tilaar Group, untuk melakukan initial public offering (IPO) semakin bulat. Siang ini, Martina Berto tengah menunggu keluarnya surat izin efektif IPO dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Menurut Bryan Tilaar, Direktur Utama Martina Berto, pihaknya menargetkan bisa listing di BEI pada Januari 2011 mendatang dengan kode emiten MBTO. Sayang, Bryan enggan menjelaskan lebih jauh mengenai jumlah saham yang dilepas serta kisaran harga sahamnya.Yang pasti, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi bisnis. "Nantinya, kami akan fokus pada ekspansi bisnis internasional. Salah satunya melalui pengembangan Martha Tilaar Shop yang saat ini sudah ada di Singapura," ujar Bryan. Selain itu, sebagian dana IPO lain juga akan digunakan untuk pengembangan dan pendirian pabrik, memperbaiki sistem informasi teknologi, juga infrastruktur. Bryan juga mengaku, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk membayar utang perusahaan. "Tapi persentasenya sangat kecil sekali ya. Di bawah 5% lah," imbuhnya. Catatan saja, kontribusi Martina Berto kepada bisnis Martha Tilaar Group mencapai 50%. Martina Berto sendiri memiliki satu anak usaha yakni PT Cedefindo yang menjalani bisnis research and development (R&D), marketing, dan manufacturing.IPO setelah 40 tahunJika dilihat, perjalanan bisnis Marta Tilaar cukup panjang di Indonesia. "Kami sudah 40 tahun merintis bisnis ini di Indonesia," cerita Martha Tilaar, owner martha Tilaar Group pada saat melakukan kunjungan ke kantor KONTAN. Selama masa itu, banyak pengalaman manis dan pahit yang dialami. Lantas, mengapa baru sekarang berencana listing di BEI? Martha Tilaar punya alasan tersendiri. "Kami memang ingin memperkuat bisnis dulu dengan melakukan investasi pengembangan sumber daya manusia dan infrasrtuktur," jelasnya. Nah, rencana pencatatan saham di BEI sudah mulai dipersiapkan sejak empat tahun lalu. Ke depannya, Martha Tilaar Group menargetkan mampu menjadi perusahaan nomor tiga di bisnis beauty and spa di Tanah Air. Berdasarkan Euro Monitor International tahun 2010, saat ini, Martha Tilaar berada di posisi sembilan. "Masuk ke tiga besar merupakan target jangka pendek kami hingga 2016," jelas Bryan.