Martina Berto tetap mewaspadai penurunan daya beli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen personal and beauty care, PT Martina Berto Tbk (MBTO) optimistis kinerja bertumbuh pada tahun ini, meskipun industri diperkirakan masih dibayangi penurunan daya beli.

Direktur Utama Martina Berto Bryan David Emil mengatakan, mengutip Euromonitor International Research, pertumbuhan nilai industri ini di Indonesia bisa mencapai 9% pada 2018. Bisnis tersebut meliputi produk skin care, body care, hair care dan lainnya.

"Kami melihat potensi pada 2018, akan tetap terus mempertahankan dan meningkatkan brand dan customer equity," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).


Lanjut Bryan, perusahaan juga akan terus melakukan diferensiasi produk dengan metode penjualan yang unik seiring potensi pasar yang ada. Menurutnya, hal itu perlu ditekankan, karena potensi pertumbuhan kelas menengah di dalam negeri yang signifikan.

Meski demikian, ia tak memungkiri bahwa ada beberapa kecenderungan pelemahan daya beli, khususnya di masyarakat ekonomi bawah. MBTO mewanti-wanti hal tersebut dapat terjadi. "Masyarakat bisa tidak banyak belanja, tetapi tingkatkan saving. Di data Nielsen misalnya penjualan personal care di ritel cenderung turun," tutur Bryan.

Adapun, dominasi kontribusi PDB Indonesia berasal dari konsumsi masyarakat sebesar 56%. Namun, kata Bryan, dengan adanya proyek infrastruktur jangka panjang, seharusnya dapat mengerek konsumsi tersebut. "Wajib diwaspadai bagaimana konsumsi masyarakat pada umumnya. Salah satu tugas negara bantu pacu daya beli tersebut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini