KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi syariah memiliki potensi untuk berperan besar dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional terlebih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ma'aruf pun menyebutkan sebagai arus baru ekonomi Indonesia. Wapres menjelaskan, hal ini dikarenakan Indonesia Merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dimana masyarakat muslim di Indonesia juga merupakan bagian dari kelas menengah yang kemampuan ekonominya berkembang dengan cepat dan dinamis.
Mengutip data Boston Consulting Group (GCG), jumlah kelas menengah muslim Indonesia di 202 sebesar 64,5 juta atau 27,5% dari 233 juta penduduk muslim Indonesia.
Baca Juga: Wapres berharap UMKM dapat langsung berlari kencang usai pandemi Covid-19 "Mereka membutuhkan pilihan produk, jasa, dan keuangan yang sesuai dengan prinsip yang dianutnya. Disamping itu, kebutuhan akan produk halal merupakan bagian dari gaya hidup kelas menengah muslim yang dinamis tadi," jelas Ma'ruf secara virtual, Rabu (28/10). Tak hanya itu, dia juga mengatakan potensi umat muslim di seluruh dunia sebanyak 1,8 miliar atau 24,1% dari total penduduk dunia. Dia menilai, ini merupakan potensi yang sangat besar bila dikembangkan dengan baik. Menurut Ma'ruf pemerintah sudah berupaya untuk memanfaatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, ada 4 hal yang menjadi fokus pemerintah, yakni pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
Meski memiliki potensi yang besar, Ma'ruf pun mengatakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini masih jauh dari potensi yangada. Karenanya, dibutuhkan dorongan pada sektor ini sehingga terus berkembangan dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Ma'ruf Amin ingatkan perlunya peran pemuda atasi Covid-19 Mengingat salah satu potensi yang besar adalah kebutuhan produk dan jasa yang sesuai dengan prinsip syariah, dia pun memandangkan penting dilakukan pengembangan industri produk halal. "Visi pengembangan industri halal Indonesia adalah selain untuk mengisi kebutuhan domestik yang sangat besar, juga untuk memperluas peran dalam perdagangan produk halal global," jelasnya.
Editor: Noverius Laoli