JAKARTA. Ketua DPR RI Marzuki Alie mengkritik kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang melakukan import Bus Transjakarta dari China. Sebab, kebijakan tersebut tidak sejalan dengan keinginan Indonesia mendorong penguatan industri dalam negeri. “Terlepas dari kondisi bus yang katanya rusak dan karatan serta seperti bus bekas. Kebijakan itu jelas tidak pro industri dalam negeri," kata Marzuki saat dihubungi wartawan, Kamis (13/2). Marzuki mengatakan Indonesia mampu membangun industri di dalam negeri. Ia mencontohkan bus yang dirakit industri karoseri dalam negeri mampu bersaing dengan industri sejenis diluar negeri.
Marzuki melihat dibandingkan dengan bus import dari China yang dibeli oleh pemprov DKI Jakarta, bus buatan dalam negeri jauh lebih baik.”Kalau bus nya seperti itu, kita mampu membuat yang lebih baik dari aspek kualitas. Jadi saya sangat prihatin, ditambah lagi munculnya isu adanya mark up dalam pengadaan bus tersebut,” tutur Politisi Demokrat itu. Selain itu dengan membeli bus dari luar negeri, banyak devisa yang lari ke luar negeri ditambah hilangnya kesempatan anak bangsa untuk bekerja di sektor industri rancang bangun. Marzuki juga mengungkapkan pembelian bus tersebut sulit diterima akal. Ia mencontohkan alasan berkaratnya bus ketika sampai dan dirutunkan dari kapal karena rusak oleh air laut dalam perjalanan. “Alasannya sangat tidak logis dan merendahkan intelektualitas rakyat. Kalau kena air laut besi bisa berkarat itu memang benar, itu fisika dan itu alam. Tapi apa tidak ada cara untuk melindungi bus tersebut dari karat? Kalau semua mobil yang diimport karatan karena air laut, maka tidak akan ada kegiatan ekport import mobil di seluruh dunia," katanya.
Marzuki meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki proyek pengadaan bus tersebut. ”Coba di cek saja ke industri bus di dalam negeri ataupun harga bus sejenis dari negara lain apa semahal itu harganya?Saya yakin bus buatan dalam negeri akan jauh lebih murah,” tegasnya. Marzuki menegaskan ia tidak khawatir dengan pendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widod (Jokowi) karena pernyataannya tersebut. Dia mengaku mengkritik sesuai dengan fakta yang ada. Selama ini menurutnya apa yang bagus dia katakan bagus, yang buruk juga dikatakan buruk, “Saya digebukin orang Jokowi enggak jadi masalah,karena yang saya ungkapkan fakta adanya. Kalau orang yang rasional akan menerima fakta ini, tapi kalau orang-orang bayaran tentu tidak akan menerimanya. Semuanya logis, rasional dan faktual kok kritik saya ini," ungkapnya. (Ferdinand Waskita) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan