Marzuki persilakan Anas buka-bukaan soal Demokrat



JAKARTA. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mempersilakan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum untuk membongkar hal-hal yang dianggapnya tidak pantas dalam Partai Demokrat. Marzuki mengatakan, tak ada kekhawatiran dari Partai Demokrat. "Bukan berarti kami menutup-nutupi hal-hal yang tidak baik. Kalau ada yang tidak pantas, dibongkar silakan. Tidak perlu khawatir yang penting kepentingan negara segala-galanya," ujar Marzuki di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Senin (25/2). Sebelumnya, dalam pidato pengunduran dirinya, Anas mengatakan, bahwa mundurnya ia dari Demokrat bukan akhir segalanya. Ia mengatakan, apa yang dialaminya saat ini baru halaman pertama. Ada halaman-halaman berikutnya yang akan diungkapnya.

Anas menilai, apa yang terjadi masih berkaitan dengan Kongres Demokrat 2010 saat ia bertarung memperebutkan kursi ketua umum. Ia mengibaratkan dirinya sebagai bayi yang tidak diharapkan lahir. Menurut Marzuki, kalimat yang diungkap Anas dalam pidatonya merupakan luapan emosi setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang. Namun, Marzuki meyakini, Anas memiliki sifat kenegarawanan yang memikirkan kepentingan yang lebih besar. "Kami menghargai apa pun, tapi kami tidak perlu merespons karena kami merasakan situasi kebatinan Mas Anas pada saat dinyatakan sebagai tersangka. Kami harus pahami itu, bergejolak dan sebagainya jadi biarlah Mas Anas menenangkan dirinya dulu," kata Marzuki. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini yakin, Anas tidak mungkin melakukan hal yang merusak Demokrat. "Jadi saya rasa, (Anas) mau menceritakan sesuatu yang menurut kami tidak ada yang yang luar biasa," ucap Marzuki. Seperti diberitakan, Anas Urbaningrum mundur dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat tak lama setelah dirinya dinyatakan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Dengan mundurnya Anas, praktis posisi Ketua Umum kosong. Di dalam sambutannya, Anas juga menyebutkan bahwa pengunduran dirinya ini bukanlah akhir segalanya. "Hari ini saya nyatakan ini baru permulaan. Ini baru awal dari langkah-langkah besar, ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman berikutnya yang akan kita buka dan kita baca bersama untuk kebaikan kita bersama," kata Anas saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu (23/2/2013). Hal itu dikatakan Anas menyikapi anggapan atau ramalan dari pihak-pihak yang menyebut penetapan dirinya sebagai tersangka terkait dugaan korupsi proyek Hambalang merupakan akhir dari segalanya. Anas menambahkan, dalam kondisi apapun, dirinya akan tetap berkomitmen untuk memberikan hal yang berharga bagi masa depan politik di Indonesia. "Jadi ini bukan tutup buku. Ini pembukaan buku halaman pertama. Saya yakin halaman berikutnya akan makin bermakna bagi kepentingan kita bersama," kata Anas. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: