MEDAN. Nasib komoditas karet di Sumatera Utara makin runyam saja. Batalnya agenda pembahasan harga pada sidang The International Tripartite Rubber Council di Phuket, Thailand, beberapa waktu lalu membuat harga karet di daerah itu berfkluktuasi. Seperti diketahui, kesepakatan tiga negara produsen karet terbesar dunia yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia sebelumnya adalah memangkas pasok ekspor karet di pasar dunia yang berakhir Maret 2013. Alih-alih mendapatkan kebijakan baru, pertemuan malah tidak berujung hasil positif dan membiarkan masing-masing negara membuat kebijakan sendiri guna mendongkrak harga produksi karetnya. Seorang pengusaha karet dari Sumut, Wijaya, mengeluhkan tidak adanya keseragaman yang membuat eksportir mengambil sikap dalam ekspor karet. Sebagian eksportir, katanya, masih berupaya menahan ekspor karet sembari menunggu harga di pasar dunia stabil.
Masa depan karet kian suram si Sumut
MEDAN. Nasib komoditas karet di Sumatera Utara makin runyam saja. Batalnya agenda pembahasan harga pada sidang The International Tripartite Rubber Council di Phuket, Thailand, beberapa waktu lalu membuat harga karet di daerah itu berfkluktuasi. Seperti diketahui, kesepakatan tiga negara produsen karet terbesar dunia yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia sebelumnya adalah memangkas pasok ekspor karet di pasar dunia yang berakhir Maret 2013. Alih-alih mendapatkan kebijakan baru, pertemuan malah tidak berujung hasil positif dan membiarkan masing-masing negara membuat kebijakan sendiri guna mendongkrak harga produksi karetnya. Seorang pengusaha karet dari Sumut, Wijaya, mengeluhkan tidak adanya keseragaman yang membuat eksportir mengambil sikap dalam ekspor karet. Sebagian eksportir, katanya, masih berupaya menahan ekspor karet sembari menunggu harga di pasar dunia stabil.