JAKARTA. Sajian data manufaktur Eropa positif dan memuaskan prediksi pelaku pasar. Hanya saja pandangan mengenai pertemuan European Central Bank (ECB) yang dovish menekan euro. Menyebabkan euro terpuruk ke level terendah sejak Maret 2015 lalu. Berdasarkan rilis data mulai dari manufaktur PMI Spanyol November 2015 naik dari level 51,3 ke level 53,1. Di susul data manufaktur Itali yang juga naik dari 54,1 ke 54,9. Belum lagi manufaktur Jerman yang juga naik ke level 52,9 dari sebelumnya 52,6. Yang menahan hanya manufaktur Perancis yang tergelincir tipis dari 50,8 ke level 50,6. Namun dari keseluruhan Eropa, manufaktur bulan November 2015 bertahan di level 52,8 seperti bulan sebelumnya.
“Tapi semua mentah dan tidak mampu menopang euro karena pasar antisipasi pertemuan ECB,” kata Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures. Memang pelaku pasar kini menantikan arah kebijakan moneter ECB pada 3 Desember 2015 mendatang. Disinyalir, ECB akan memperpanjang pelonggaran stimulusnya dan berpeluang memangkas suku bunga. Dikutip dari Bloomberg, Selasa (1/12), pelaku pasar menduga ECB siap memangkas suku bunga sekitar 10 basis poin. Serta berdasarkan survei bloomberg diprediksi ECB akan melakukan perpanjangan pelonggaran stimulus hingga melewati September 2016 mendatang. Senada, Alvin T. Tan, analis Societe Generale SA bahkan menduga pemangkasan suku bunga ECB bisa mencapai 20 basis poin.