KONTAN.CO.ID - BEIJING. Masa keterpurukan perusahaan teknologi tampaknya belum habis. Padahal, sektor ini menjadi primadona kala dunia masih dirundung pandemi Covid-19 yang memaksa orang-orang berdiam di rumah. Terbaru, Tencent Holdings Ltd. menjadi pecundang setelah kehilangan gelarnya sebagai perusahaan terbesar di China. Hal tersebut ditandai dengan menjadi saham teknologi yang paling banyak terjual tahun ini senilai US$ 29,8 miliar, berdasarkan data Morgan Stanley dikutip Minggu (2/10). Sementara itu, saham perusahaan game online ini telah jatuh 64% di Hong Kong sejak puncaknya pada Januari 2021, menghapus US$ 623 miliar dari nilai pasarnya. Itu lebih dari perusahaan lain secara global, didorong oleh kekhawatiran tentang prospek Tencent setelah tindakan keras peraturan Beijing selama setahun.
Masa Kelam Perusahaan Teknologi Global Masih Berlanjut
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Masa keterpurukan perusahaan teknologi tampaknya belum habis. Padahal, sektor ini menjadi primadona kala dunia masih dirundung pandemi Covid-19 yang memaksa orang-orang berdiam di rumah. Terbaru, Tencent Holdings Ltd. menjadi pecundang setelah kehilangan gelarnya sebagai perusahaan terbesar di China. Hal tersebut ditandai dengan menjadi saham teknologi yang paling banyak terjual tahun ini senilai US$ 29,8 miliar, berdasarkan data Morgan Stanley dikutip Minggu (2/10). Sementara itu, saham perusahaan game online ini telah jatuh 64% di Hong Kong sejak puncaknya pada Januari 2021, menghapus US$ 623 miliar dari nilai pasarnya. Itu lebih dari perusahaan lain secara global, didorong oleh kekhawatiran tentang prospek Tencent setelah tindakan keras peraturan Beijing selama setahun.