Masalah Gagal Bayar Bikin Lender Investree Tak Minat Taruh Dana Lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan gagal bayar membuat sejumlah lender PT Investree Radhika Jaya (Investree) tak berminat lagi menaruh dana di platform fintech peer to peer (P2P) lending.

Salah satunya lender, Dessy Andiwijaya, yang mengatakan masalah gagal bayar sudah lama tak terselesaikan.  

Atas dasar itu, Dessy mengatakan ia tidak akan menaruh dana lagi di fintech P2P lending untuk sekarang dan seterusnya. Sebab, dia bilang sudah kelihatan fintech P2P lending kurang bagus untuk investasi, misalnya ada Investree dan Tanifund yang bermasalah. 


"Jadinya, high risk low return kalau P2P lending. Saya lebih memilih untuk investasi saham dan reksadana jadinya sekarang," katanya kepada Kontan, Senin (15/1).

Baca Juga: Tagih Dana Kembali, Investree Digugat Lender

Sebelumnya, Dessy mengungkapkan secara total uang yang belum kembali senilai Rp 74 juta. Kakaknya, David Andiwijaya, juga bernasib sama, secara total uang pendanaan senilai Rp 164 juta belum kembali.

"Iya, soalnya sudah hampir 2 tahun tidak dibayar dan saat ditanya hanya dijawab template saja," ucapnya.

Dessy tak memungkiri pernah ada cicilan pembayaran dari Investree, tetapi nominalnya hanya sedikit. Dia bilang kakaknya yang uangnya Rp 164 juta itu hanya dicicil Rp 7.000 hingga Rp 15.000.

"Pernah sekali saja nominal itu. Enggak menentu juga cicilannya. Jadi, kapan lunas ya kalau begitu? Saya pernah dicicil sekali dari Rp 74 juta itu hanya sebanyak Rp 151.000. Selain itu, bunga yang selama 2 tahun itu setelah dicicil sedikit langsung hilang dari website-nya. Sangat aneh," ungkapnya.

Senada dengan Dessy, lender Investree lainnya, Febry Christoper menyatakan sampai saat ini pendanaan yang telat dibayarkan sekitar Rp 155 juta. Dia menambahkan kurang lebih hampir 2 tahun belakangan semua pendanaan masih belum jelas kapan dibayar maupun asuransi yang dijanjikan akan di-cover juga masih simpang siur. 

Baca Juga: Masalah Gagal Bayar Tak Kunjung Usai, Lender Gugat Investree

Oleh karena itu, Febry mengungkapkan saat ini tidak berminat lagi menaruh dana di fintech P2P lending sampai dana pokok miliknya kembali sepenuhnya. Dia juga sangat ragu dengan status fintech P2P lending lainnya. 

"Hampir semua mulai bermasalah pendanaan dan jaminan yang tidak jelas. Jadi, saat ini saya lebih memilih ke deposito saja," ungkapnya kepada Kontan, Senin (15/1).

Adapun Tingkat Keberhasilan 90 (TKB90) Investree per 15 Januari 2023 sebesar 87,42%. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi