Masalah BUMI dengan Recapital sudah beres



JAKARTA. Urusan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan Recapital Asset Management telah selesai. Ini ditandai dengan mengalihkan medium term notes yang diterbitkan PT Kutai Timur Sejahtera (KTS) senilai US$ 254,02 juta menjadi kepemilikan saham di PT Kaltim Prima Coal sebesar 5%.Kaltim Timur Sejahtera adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Recapital. Sementara Kaltim Prima Coal adalah anak usaha BUMI. Dalam laporan keuangan kuartal pertama 2014 BUMI disebutkan, penyelesaian masalah ini memang tidak secara tunai. Penyelesaiannya adalah dengan cara membayar dengan saham Kaltim Prima Coal.Laporan penilaian independenden Suwendo, Rinaldy & Rekan, menganggap wajar nilai investasi atas 5% saham KPC itu. Menurut hitungan manajemen, 100% saham KPC bernilai US$ 5 miliar. Dengan demikian, 5% saham KPC dihargai sekitar US$ 250 juta. Tukar guling saham Kaltim Prima Coal ini merupakan bagian dari proses penyelesaian utang BUMI kepada Country Forest Limited (CFL), anak usaha China Investment Coropration (CIC). BUMI dan anak-anak usaha telah menyepakati ketentuan baru (master deed) dengan CIC melalui Country Forest Limited (CFL) terkait penyelesain pokok utang pada Januari 2014. Nilai pokok utang itu mencapai US$ 1,3 miliar. Dalam ketentuan baru ini, ada dua anak usaha baru Bakrie yang dilibatkan. Kedua anak usaha ini adalah IndoCoal Resouces KPC dan IndoCoal Kaltim Resouces. Keduanya baru saja dibentuk. Kepemilikan BUMI di masing-masing perusahaan itu sebaesar 100% dan 70%. Jadi, pada 28 Januari 2014, BUMI, PT Bumi Resources Minerlas Tbk (BRMS), Kalimantan Coal Ltd (KCL), Sangatta Holdings Limited (SHL), Bumi Netherlands B.C (newco), dan CFL menyetujui untuk melakukan sejumlah transaksi utama.Transaksi utama yang dimaksud adalah pengambilalihan 19% saham beredar KPC, IndoCoal Kaltim dan IndoCoal KPC oleh CFL dari anak usaha Bakrie ini. Demi merealisasikan rencana itu, KPC akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 118.800 saham. Nilainya setara dengan Rp 7,09 miliar. IndoCoal Kaltim juga akan terbitkan HMETD sebanyak 74.600 dengan nilai sekitar Rp 746 juta. Kemudian, BUMI dan para pemegang saham lain di KPC, IndoCoal KPC, dan IndoCoal Kaltim menyetujui untuk menerbitkan tambahan jumlah saham setara dengan 19% modal saham di masing-masing perusahaan. Saham baru itu nantinya diserap oleh Newco. BUMI kemudian akan mengalihkan seluruh kepemilikan saham KPC milik SHL dan KCL ke Newco dan PT Sitrade Coal (SC). Terakhir, BUMI akan menjual 100% saham Newco ke CFL seharga US$ 950 juta.Namun, sebelum penyelesaian itu, PT Kutai Timur Sejahtera (KTS) akan mengalihkan kepemilikan sahamnya di KPC sebesar 5%. Ini merupakan langkah PT Recapital Asset Management menunaikan kewajibannya untuk mengembalikan dana investasi BUMI. Selanjutnya, transaksi utama lainnya, CFL akan mengakuisisi 42% saham BRMS. Jumlahnya setara dengan 10,73 miliat. Nilai yang disepakati mencapai US$ 257,4 juta.Terakhir, CFC akan mengambil saham baru BUMI. Nilainya, tidak lebih dari US$ 150 juta. "Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan (BUMI) konsolidasian, transaksi utama masih berlangsung," jelas manajemen BUMI.Meski belum selesai, BUMI tetap memasukkan hasil pelepasan aset itu sebagai laba. Nilainya mencapai US$ 746,94 juta. Alhasil, kinerja perseroan positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 349,34 juta. Adapun, dari segi penjualan mengalami kemerosotan, dari US$ 942,53 juta menjadi US$ 839,39 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can