Masih ada 39 emiten yang mencari dana hingga Rp 17,34 triliun di pasar modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September ini mencatat perekonomian global dan domestik secara perlahan mulai menunjukkan signal perbaikan. Hanya saja, ketidakpastian di pasar keuangan terpantau meningkat.

Peningkatan ini terjadi akibat penyebaran Covid-19 di beberapa negara yang kembali meningkat serta tensi geopolitik yang meningkat akibat memanasnya kembali perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok dan ketidakpastian Brexit.

“OJK konsisten memperkuat pengawasan terintegrasi untuk dapat mendeteksi lebih dini potensi risiko terhadap stabilitas sektor jasa keuangan dan juga mendukung terlaksananya program PEN secara menyeluruh guna mengakselerasi pemulihan ekonomi,” ujar Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK, Anto Prabowo dalam siaran pers, Rabu (23/9) malam. 


Meski ada peningkatan ketidakpastian global, OJK melihat masih ada minat emiten untuk mencari dana di pasar modal. Menurut catatan OJK, masih terdapat 39 emiten yang akan melakukan penawaran umum (saham dan obligasi) dengan total penawaran diperkirakan mencapai Rp 17,34 triliun.

Baca Juga: OJK: Restrukturisasi kredit perbankan mencapai Rp 884,5 triliun

Hingga 22 September 2020, jumlah penawaran umum baik saham maupun surat utang mencapai 132 dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp 84,90 triliun. Dari jumlah penawaran umum tersebut, 45 dilakukan oleh emiten baru.

Total penghimpunan dana tersebut terjadi di tengah kenaikan volatilitas di pasar keuangan global dan domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 3,42% sejak awal bulan hingga 18 September. Pada periode yang sama, yield rata-rata SBN naik sebesar 4,9 bps.

Pelemahan pasar saham dan SBN tersebut turut didorong aksi investor asing yang mencatatkan outflow sebesar Rp 169,22 triliun sejak awal tahun 2020 hingga bulan ini. Investor asing tercatat melakukan net sell di pasar saham dan SBN masing-masing sebesar Rp 11,67 triliun dan Rp 9,63 triliun pada bulan September serta net sell saham Rp 39,67 triliun dan SBN Rp 129,55 triliun sejak awal tahun.

 Baca Juga: Likuiditas kian ketat, simak prospek empat emiten konstruksi pelat merah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati