JAKARTA. Desakan menunda berlakunya Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-China bagi Indonesia makin kuat. Pemerintah pun berencana menggelar negosiasi ulang berlakunya kesepakatan perdagangan bebas bagi Indonesia. Jika tak ada perubahan jadwal, pekan depan Pemerintah akan menyampaikan keputusan negosiasi ulang berkait dengan berlakunya perjanjian perdagangan bebas alias FTA ASEAN-China bagi Indonesia."Sebelum minggu depan verifikasi selesai, nanti akan ketahuan apa saja yang dianggap reasonable," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat seusai pembukaan Workshop Revitalisasi Industri Pertahanan di Istana Negara, Rabu (9/12). Keputusan Pemerintah itu nantinya akan dibawa dalam negosiasi dengan pihak China dan negara ASEAN lainnya. Rencananya, kata Hidayat, pada Jumat (11/12) akan digelar rapat tingkat menteri untuk membahas rencana negosiasi ulang itu. Meski begitu, Hidayat menekankan bahwa AFTA dengan China tetap berjalan pada 1 Januari 2010 nanti karena sudah terjadi kesepakatan antara ASEAN dan China. Berlakunya AFTA dengan China dikhawatirkan produk industri Indonesia terancam kehilangan pasar domestik akibat kalah bersaing dengan produk China. Produk-produk industri yang berpeluang terancam antara lain tekstil, baja, makanan dan minuman, produk peternakan, petrokimia, alat-alat pertanian, alas kaki, sintetik fiber, elektronik kabel dan peralatan listrik, industri permesinan, jasa engineering serta besi dan baja.
Masih Ada Peluang Renegosiasi AFTA
JAKARTA. Desakan menunda berlakunya Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-China bagi Indonesia makin kuat. Pemerintah pun berencana menggelar negosiasi ulang berlakunya kesepakatan perdagangan bebas bagi Indonesia. Jika tak ada perubahan jadwal, pekan depan Pemerintah akan menyampaikan keputusan negosiasi ulang berkait dengan berlakunya perjanjian perdagangan bebas alias FTA ASEAN-China bagi Indonesia."Sebelum minggu depan verifikasi selesai, nanti akan ketahuan apa saja yang dianggap reasonable," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat seusai pembukaan Workshop Revitalisasi Industri Pertahanan di Istana Negara, Rabu (9/12). Keputusan Pemerintah itu nantinya akan dibawa dalam negosiasi dengan pihak China dan negara ASEAN lainnya. Rencananya, kata Hidayat, pada Jumat (11/12) akan digelar rapat tingkat menteri untuk membahas rencana negosiasi ulang itu. Meski begitu, Hidayat menekankan bahwa AFTA dengan China tetap berjalan pada 1 Januari 2010 nanti karena sudah terjadi kesepakatan antara ASEAN dan China. Berlakunya AFTA dengan China dikhawatirkan produk industri Indonesia terancam kehilangan pasar domestik akibat kalah bersaing dengan produk China. Produk-produk industri yang berpeluang terancam antara lain tekstil, baja, makanan dan minuman, produk peternakan, petrokimia, alat-alat pertanian, alas kaki, sintetik fiber, elektronik kabel dan peralatan listrik, industri permesinan, jasa engineering serta besi dan baja.