KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi valuta asing masih rawan mengalami tekanan dari sisi harga maupun yield pada tahun 2019 mendatang. Hal ini seiring masih adanya sentimen negatif yang berpotensi mempengaruhi performa instrumen tersebut. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pernyataan dovish Federal Reserve yang akan mereduksi jumlah kenaikan suku bunga acuan AS di tahun depan di atas kertas bisa berdampak positif terhadap pergerakan yield dan harga SUN valas di pasar sekunder. Hanya saja, sikap The Fed pada agenda FOMC pekan lalu juga perlu dicermati karena terdapat sinyal bahwa perekonomian global terancam mengalami perlambatan sepanjang tahun depan.
Masih ada pemberat yield dan harga SUN valas pada tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi valuta asing masih rawan mengalami tekanan dari sisi harga maupun yield pada tahun 2019 mendatang. Hal ini seiring masih adanya sentimen negatif yang berpotensi mempengaruhi performa instrumen tersebut. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pernyataan dovish Federal Reserve yang akan mereduksi jumlah kenaikan suku bunga acuan AS di tahun depan di atas kertas bisa berdampak positif terhadap pergerakan yield dan harga SUN valas di pasar sekunder. Hanya saja, sikap The Fed pada agenda FOMC pekan lalu juga perlu dicermati karena terdapat sinyal bahwa perekonomian global terancam mengalami perlambatan sepanjang tahun depan.