Masih ada potensi bunga deposito turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018, imbal hasil deposito diprediksi kembali menyusut. Sejumlah bankir menjelaskan, hal ini disebabkan oleh kondisi likuiditas yang cukup melimpah, di tengah penyaluran kredit yang belum melaju kencang.

Dari survei terhadap 62 bank, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, pada Oktober 2017 terjadi pemangkasan suku bunga deposito rupiah sebanyak 11 basis points (bps). Doddy Arifianto, Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, mengatakan, penurunan bunga deposito ini imbas penurunan bunga acuan 7-day reverse repo (7DRR) rate Bank Indonesia.

"Antara penurunan bunga 7DRR rate BI dan bunga deposito jaraknya 1 sampai 3 bulan," tutur Doddy, kepada KONTAN, Kamis (4/1)


Sementara Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Management Krisis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan, penurunan bunga spesial (special rate) deposito juga merupakan salah satu pendorong penurunan tersebut. Hal ini disebabkan kebijakan pemerintah yang melarang perusahaan BUMN meminta bunga spesial atas depositonya di perbankan.

Dan memang, bank katagori bank umum kelompok usaha (BUKU) IV dan III dari SeptemberOktober 2017 menurunkan bunga spesial depositonya, masing-masing sebesar 37 bps dan 23 bps.

Adapun OJK mencatat, bunga deposito yang ditawarkan perbankan per November 2017 bervariasi antara 5,72% hingga 6,67%. Penurunan ini pun sudah terjadi sejak tahun 2015 silam.

Margin tambah tebal

Adanya rentang waktu antara penurunan 7DRR rate dan bunga deposito menyebabkan tahun ini masih terdapat potensi penurunan bunga deposito. "Kami akan menurunkan bunga deposito bertahap setelah penurunan bunga acuan 7DRR rate," ujar Parwati Surjaudaja, CEO Bank OCBC NISP. Selain 7DRR rate, imbuh Parwati, likuiditas perbankan juga dalam kondisi yang cukup baik.

Panji Irawan, Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bilang, tren penurunan bunga deposito akan berlanjut pada tahun ini dan berdampak positif bagi NIM perbankan. Namun, dalam jangka panjang NIM akan turun seiring penurunan bunga kredit sebagai konsekuensi dari penurunan biaya dana alias cost of fund.

Di pihak lain, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas memproyeksi tahun ini suku bunga deposito tak akan banyak berubah dari tahun 2017. Berdasar proyeksinya itu, ia menilai tidak akan ada perubahan dari bunga acuan 7DRR rate BI saat ini di level 4,25%.

Senada, Doddy juga melihat bunga deposito tahun ini akan relatif stabil. Namun jika suku bunga bank acuan bank sentral AS atawa The Federal Reserve rate (Fed rate) naik lebih dari 75 bps sepanjang 2018, ada potensi bunga deposito bakal terkerek naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina