Masih ada potensi surplus neraca perdagangan pada akhir tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada November 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan pada bulan November sebesar US$ 3,51 miliar. 

Bila menilik data BPS, secara tren berarti neraca perdagangan membukukan surplus selama 19 bulan secara beruntun. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, tren surplus neraca perdagangan masih berpotensi berlanjut pada bulan Desember 2021. Namun, nilai surplus diperkirakan menurun. 

“Surplus neraca dagang pada bulan Desember 2021 akan cenderung menurun terbatas, didorong oleh kenaikan impor yang melampaui kenaikan nilai ekspor,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (15/12).

Baca Juga: Neraca perdagangan November kembali cetak surplus, BPS: 19 bulan berturut-turut

Josua memerinci, impor pada bulan terakhir tahun ini diperkirakan meningkat, terutama dari sisi impor barang konsumsi, seiring peningkatan pola konsumsi masyarakat karena pola musiman momentum akhir tahun.  

Sementara dari sisi ekspor, diperkirakan tetap akan mengalami peningkatan akibat tren kenaikan harga komoditas yang masih bertahan pada awal bulan Desember 2021. “Sehingga kinerja ekspor diperkirakan masih akan ditopang oleh tren harga komoditas ekspor seperti CPO dan batubara,” tambah Josua. 

Dari sisi sektoral, Josua melihat masih adanya potensi peningkatan ekspor manufaktur dan pertambangan yang bisa menopang pemulihan ekonomi domestik dalam jangka pendek. 

Lebih lanjut, dengan nilai surplus yang masih relatif tinggi, ini akan berimplikasi pada potensi surplus neraca transaksi berjalan para kuartal IV-2021 di kisaran 0,75% Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 1,25% PDB.

Pun transaksi berjalan di sepanjang tahun ini diperkirakan surplus di kisaran 0,25% PDB hingga 0,5% PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi