JAKARTA. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, desifit anggaran dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2017 yang mencapai 2,92% dari produk domestik bruto (PDB) belum mengkhawatirkan. Meski pemerintah juga mengupayakan defisit anggaran tahun ini sebesar 2,67% dari PDB. Menurutnya, pemerintah masih bisa mengontrol realisasi belanja negara. Misalnya, melalui penundaan pembayaran dana alokasi umuk (DAU) dan penundaan pembayaran subsidi energi ke Pertamina. "Kalau pemangkasan (anggaran kementerian atau lembaga) hanya Rp 16 triliun, masih ada ruang pemangkasan lagi," kata Lana kepada KONTAN, Kamis (6/7). Sebab ia juga memperkirakan shortfall penerimaan perpajakan berpotensi lebih besar, mencapai Rp 100 triliun.
Masih adakah ruang penghematan anggaran?
JAKARTA. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, desifit anggaran dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2017 yang mencapai 2,92% dari produk domestik bruto (PDB) belum mengkhawatirkan. Meski pemerintah juga mengupayakan defisit anggaran tahun ini sebesar 2,67% dari PDB. Menurutnya, pemerintah masih bisa mengontrol realisasi belanja negara. Misalnya, melalui penundaan pembayaran dana alokasi umuk (DAU) dan penundaan pembayaran subsidi energi ke Pertamina. "Kalau pemangkasan (anggaran kementerian atau lembaga) hanya Rp 16 triliun, masih ada ruang pemangkasan lagi," kata Lana kepada KONTAN, Kamis (6/7). Sebab ia juga memperkirakan shortfall penerimaan perpajakan berpotensi lebih besar, mencapai Rp 100 triliun.