KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada tahun 2018 sebesar 5,67%. Namun Kemperin punya sejumlah PR yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Terutama terkait koordinasi dengan kementerian lain, seperti mengenai kebijakan pemberian insetif fiskal bagi industri. “Misalnya untuk sektor otomotif yang didorong untuk pengembangan kendaraan low cost emission carbon termasuk di dalamnya adalah mobil berbasis listrik dan hibrida. Program ini dijalankan agar Indonesia ikut berperan dalam pengembangan industri yang ramah lingkungan,” papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (11/12). Selain itu, Kemenperin juga telah mengusulkan untuk fasilitas pengurangan pajak kepada industri yang tergolong sektor padat karya berorientasi ekspor serta yang berkomitmen membangun pendidikan vokasi dan pusat vokasi.
Masih banyak PR Kemperin di tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada tahun 2018 sebesar 5,67%. Namun Kemperin punya sejumlah PR yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Terutama terkait koordinasi dengan kementerian lain, seperti mengenai kebijakan pemberian insetif fiskal bagi industri. “Misalnya untuk sektor otomotif yang didorong untuk pengembangan kendaraan low cost emission carbon termasuk di dalamnya adalah mobil berbasis listrik dan hibrida. Program ini dijalankan agar Indonesia ikut berperan dalam pengembangan industri yang ramah lingkungan,” papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (11/12). Selain itu, Kemenperin juga telah mengusulkan untuk fasilitas pengurangan pajak kepada industri yang tergolong sektor padat karya berorientasi ekspor serta yang berkomitmen membangun pendidikan vokasi dan pusat vokasi.