KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 sepertinya masih akan jadi tahun yang penuh tantangan bagi emiten ritel, termasuk PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Pandemi yang belum kunjung berakhir dan daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya akan menjadi tantangan bagi bisnis LPPF. Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengatakan efek pandemi pada tahun lalu adalah berkurang secara drastisnya kunjungan masyarakat ke mall dan pusat perbelanjaan yang pada akhirnya ikut memengaruhi kinerja LPPF. Bahkan, LPPF harus menutup sebanyak 22 gerai sepanjang tahun lalu karena dianggap kinerjanya di bawah ekspektasi dan tidak menguntungkan. “Namun, melalui penutupan gerai yang tidak menguntungkan ini, diharapkan ke depan LPPF bisa lebih fokus ke gerai yang tersisa. Dengan demikian hal ini berpotensi membuat kinerjanya lebih baik dan mengurangi beban operasional perusahaan,” kata Robert ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/2).
Masih banyak tekanan di tahun ini, prospek LPPF dianggap kurang menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 sepertinya masih akan jadi tahun yang penuh tantangan bagi emiten ritel, termasuk PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Pandemi yang belum kunjung berakhir dan daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya akan menjadi tantangan bagi bisnis LPPF. Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengatakan efek pandemi pada tahun lalu adalah berkurang secara drastisnya kunjungan masyarakat ke mall dan pusat perbelanjaan yang pada akhirnya ikut memengaruhi kinerja LPPF. Bahkan, LPPF harus menutup sebanyak 22 gerai sepanjang tahun lalu karena dianggap kinerjanya di bawah ekspektasi dan tidak menguntungkan. “Namun, melalui penutupan gerai yang tidak menguntungkan ini, diharapkan ke depan LPPF bisa lebih fokus ke gerai yang tersisa. Dengan demikian hal ini berpotensi membuat kinerjanya lebih baik dan mengurangi beban operasional perusahaan,” kata Robert ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/2).