KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pembayaran ilegal menggunakan mata uang China renminbi di Bali ternyata masih banyak dilakukan. Rudy Ramli, Presiden Direktur PT Alto Halodigital International (AHDI) mengatakan, sejatinya selain transaksi ilegal menggunakan WeChat pay di Bali, masih ada dua platform yang banyak digunakan turis China dengan mata uang renminbi. “Dua platform lain yang sering dipakai dengan mata uang renminbi di Bali adalah transaksi kartu union pay lewat EDC melalui wifi dari China,” kata Rudy, Senin (7/1). Satu platform lain adalah memakai voucher renminbi dari aplikasi Dian Ping.
Masih banyak transaksi ilegal menggunakan renminbi di Bali, BI akan rilis aturan baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pembayaran ilegal menggunakan mata uang China renminbi di Bali ternyata masih banyak dilakukan. Rudy Ramli, Presiden Direktur PT Alto Halodigital International (AHDI) mengatakan, sejatinya selain transaksi ilegal menggunakan WeChat pay di Bali, masih ada dua platform yang banyak digunakan turis China dengan mata uang renminbi. “Dua platform lain yang sering dipakai dengan mata uang renminbi di Bali adalah transaksi kartu union pay lewat EDC melalui wifi dari China,” kata Rudy, Senin (7/1). Satu platform lain adalah memakai voucher renminbi dari aplikasi Dian Ping.