JAKARTA. Larangan ekspor lobster, kepiting, dan rajungan dengan ukuran tertentu yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih saja dilanggar pelaku usaha perikanan. Hal itu terlihat dari banyaknya penggalan yang dilakukan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP di sejumlah bandara. Menurut Sekretaris BKIPM Agus Priyono, berdasarkan catatan BKIPM tumpukan lobster, kepiting dan rajungan bertelur dalam keadaan hidup dan mati paling banyak ditemukan di Bandara Soekarno Hatta yaitu sekitar 13.636 ekor untuk yang hidup dan sekitar 6.736 kg untuk yang mati. Hal itu terjadi karena Bandara Soekarno-Hatta memiliki penerbangan yang sangat banyak ke berbagai negara. "Kalau Bandara Juanda, Surabaya hanya ada untuk penerbangan Hong Kong, Taiwan, Malaysia. Di Soekarno-Hatta juga pasti dapat ruangan untuk berangkat,” ujar Agus, Rabu (4/2).
Masih banyak yang mengekspor lobster dan kepiting
JAKARTA. Larangan ekspor lobster, kepiting, dan rajungan dengan ukuran tertentu yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih saja dilanggar pelaku usaha perikanan. Hal itu terlihat dari banyaknya penggalan yang dilakukan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP di sejumlah bandara. Menurut Sekretaris BKIPM Agus Priyono, berdasarkan catatan BKIPM tumpukan lobster, kepiting dan rajungan bertelur dalam keadaan hidup dan mati paling banyak ditemukan di Bandara Soekarno Hatta yaitu sekitar 13.636 ekor untuk yang hidup dan sekitar 6.736 kg untuk yang mati. Hal itu terjadi karena Bandara Soekarno-Hatta memiliki penerbangan yang sangat banyak ke berbagai negara. "Kalau Bandara Juanda, Surabaya hanya ada untuk penerbangan Hong Kong, Taiwan, Malaysia. Di Soekarno-Hatta juga pasti dapat ruangan untuk berangkat,” ujar Agus, Rabu (4/2).