KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) menjadi badan usaha syariah sejak 1 Januari 2024 setelah merampungkan proses spin off atau pemisahan dari PT Bank Sinarmas Tbk. Bank ini menjadi bank syariah pertama di Indonesia yang berdiri dari hasil spin off. Untuk tahun pertama sejak berdiri, Bank Nano Syariah masih ingin fokus untuk menjaga operasionalnya tetap stabil dulu. Sehingga, perseroan belum ingin terlalu agresif dalam melakukan ekspansi pembiayaan. Pembiayaan tahun ini hanya dibidik tumbuh sekitar 2%-3% dari Rp 5,4 triliun pada Desember 2023. Direktur Utama Nanobank Syariah, Halim, mengatakan perseroan masih masih perlu beradaptasi. “Pembiayaan 2%-3% dulu, supaya secara buku Nanobank Syariah pasca spin off itu stabil dulu operasionalnya dan supaya masyarakat juga nyaman dengan fungsi layanan kami,” ujar Halim, Kamis (18/1).
Dalam menjalankan bisnis, Bank Nano Syariah akan mengincar segmen ritel dan sebagai penerima setoran haji. Dari sisi jumlah nasabah, bank ini menargetkan menjaring 50.000 nasabah baru tahun ini.
Baca Juga: Baru Rampung Spin Off dari Bank Sinarmas (BSIM), Bank Nano Syariah akan IPO Halim optimistis target penambahan nasabah bisa tercapai karena perseroan sudah ditunjuk sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH). Halim menuturkan, Nanobank Syariah akan berfokus pada layanan serta solusi keuangan syariah yang inovatif dan modern, guna memberdayakan nasabah individu dan komunitas, membantu mereka mencapai impian finansial. Didasari perubahan tren pada proses transaksi perbankan yang bergeser dari konvensional menjadi digital, Nanobank Syariah juga akan menjadi inisiator yang mengusung konsep kantor cabang dalam bentuk baru, yaitu Community Hub. Pemegang saham Nanobank Syariah terdiri dari tiga perusahaan, yaitu PT Bank Sinarmas Tbk. dengan kepemilikan 51%, PT Sinar Mas Multiartha Tbk 25% dan PT Asuransi Sinar Mas sebesar 24%.
Dorong Digitalisasi
Nanobank Syariah telah melakukan digitalisasi melalui aplikasi mobile banking Aira Mobile. Selain itu, perseroan menjadi inisiator dalam menghadirkan konsep kantor cabang dalam bentuk baru, yaitu Community Hub. Direktur Nanobank Syariah, Soejanto menjelaskan, Community Hub Tak hanya menjadi tempat melakukan aktivitas perbankan, namun juga menjadi tempat bagi komunitas untuk berkumpul, memperluas jejaring, mengikuti pelatihan untuk meraih sukses finansial dan kehidupan yang lebih baik. "Dengan konsep high tech high touch, Nanobank Syariah mengkombinasikan kecanggihan teknologi dan personalisasi layanan, guna mengembalikan digital banking menjadi personal kembali, dengan tujuan memberikan layanan terbaik sesuai preferensi masing-masing nasabah, baik individu, komunitas maupun korporasi," kata dia. Ia juga mengajak masyarakat tidak semata menabung uang, namun juga kebaikan. Salah satu caranya dengan berdonasi memanfaatkan aplikasi mobile banking Aira Mobile, sesuai tagar #AlirkanKebaikan dalam bertransaksi dan berdonasi secara digital yang lebih mudah, namun berdampak luas.
Baca Juga: Ekspansi Bisnis Syariah, Bank Sinarmas Targetkan Segmen Penyaluran Kredit UMKM Donasi berasal dari sebagian keuntungan Nanobank Syariah di setiap transaksi bill payment (bayar tagihan, top up, zakat, wakaf, dan sejenisnya), namun diakui sebagai kontribusi nasabah. Jumlah kontribusi donasi nasabah dapat dilihat melalui Aira Mobile pada fitur Impact. Bank Nano Syariah juga melakukan penandatanganan kerja sama dalam pemasaran Tabungan Berjangka Syariah atas referensi nasabah dari PT. AHDA Internasional Indonesia, perusahaan dalam naungan amal usaha PP Muhammadiyah. Kerja sama ini merupakan strategi Nanobank Syariah dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah melalui pendekatan komunitas keagamaan. Lewat Tabungan Berjangka Syariah tersebut, Nanobank Syariah memberikan benefit tambahan berupa Asuransi Jiwa, yang terfasilitasi melalui kerja sama dengan PT Asuransi Simas Jiwa – Unit Usaha Syariah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk