Masih berotot, rupiah terapresiasi ke Rp 13.326



JAKARTA. Rupiah kembali ditutup menguat hari ini. Berdasar data di pasar spot Senin (17/7), rupiah menguat 0,09% ke level Rp 13.326 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah terapresiasi 0,54%.

Sementara, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan tadi pagi, mata uang negara Garuda menguat 0,25% menjadi Rp 13.313 per dollar AS.

Adapun penguatan rupiah masih terkena imbas faktor global, yakni melemahnya dollar akibat testimoni Gubernur The Fed yang bernada dovish dan perilisan data ekonomi AS yang tidak sesuai dengan ekspetasi pasar.


Dus, isu kenaikkan suku bunga The Fed yang masih belum jelas, membuat pasar masih menerka-nerka. "Hal ini cukup menguntungkan untuk kita ya," kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede.

Namun, tak hanya faktor global, Josua mengungkap, ada juga sentimen positif dari dalam negeri seperti perilisan data perdagangan Indonesia yang surplus hingga US$ 1,6 miliar.

Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisal menilai, beberapa faktor tersebut dapat mempertahankan harga rupiah. Namun, ia juga tak menampik bahwa nantinya akan ada sentimen negatif seperti pergerakan data suku bunga Indonesia yang akan dirilis pekan ini. "Karena ada potensi penetapan moneter dari bank sentral global," jelasnya.

Adapun Josua memprediksi, besok, rupiah akan masih menguat karena pasar masih merespon positif data dari Tiongkok dan data domestik dari Indonesia. Kisaran rupiah akan berada di Rp 13.200 - Rp 13.375 per dollar AS. Sedang, Faisal meramal rupiah juga akan masih menguat di rentang harga Rp 13.300 - Rp 13.345 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia