Masih Berpeluang Melemah, Simak Sentimen Negatif Pergerakan Rupiah Hari Ini (2/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Selasa (1/10). Rupiah spot turun 0,44% ke Rp 15.206 per dolar Amerika Serikat (AS) dan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) 0,39% ke Rp 15.204 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong mengatakan bahwa dari eksternal, melemahnya rupiah terhadap dolar AS menyusul pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell akan langkah mereka kedepannya.

"Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia menunjukkan deflasi di bulan September yang merupakan deflasi 5 bulan beruntun, menyulut kekhawatiran akan permintaan yang lemah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).


Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Berikut Rekomendasi Saham untuk Rabu (2/10)

Untuk besok, pergerakan rupiah akan tergantung rilis data manufakstur ISM AS dan tenaga kerja Jolts Job Openings. Menurut Lukman, walaupun tanpa ada kejutan dari data tersebut, besar kemungkinan dolar AS masih akan melanjutkan penguatan oleh faktor hawkish Powell, serta eskalasi perang di Timur Tengah masih akan mendukung USD.

"Namun investor juga masih dalam euforia stimulus ekonomi China, sehingga diperkirakan pelemahan rupiah cenderung akan terbatas," sebutnya.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin juga menilai rupiah masih di bayangi sentimen negatif. Ia menilai, meski data ISM Manufacturing PMI dan data ketenagakerjaan JOLTs Job Openings diperkirakan adanya penurunan, tetapi banyak kalangan meyakini akan membaik data tersebut. Sebab, angka PDB, Durable Goods orders, serta klaim pengangguran yang bergerak akselerasi.

"Namun, angka inflasi yang melambat menjadi pemicu pasar melihat perkembangan isu soal rate Fed nantinya," sebutnya.

Nanang memperkirakan rupiah akan bergerak direntang Rp 15.155 - Rp 15.280 per dolar AS. Sementara Lukman dikisaran Rp 15.150 - Rp 15.250 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih