Masih bisa melemah



JAKARTA. Selama sepekan, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia terus naik ke 9.700. Akhir pekan, rupiah menemukan momentum untuk menguat.

Analis Divisi Tresuri BNI, Raditya Ariwibowo memprediksi, tekanan terhadap rupiah hari ini cenderung berkurang. Hal ini disebabkan rilis data AS di akhir pekan lalu menunjukkan adanya indikasi perlambatan ekonomi, yaitu data tenaga kerja non pertanian dan tingkat pengangguran yang naik menjadi 7,9%. Dari dalam negeri belum ada informasi yang mampu mengangkat nilai rupiah.

Veni Kriswandi, Head of Trading Commonwealth Bank menambahkan, tekanan terhadap dollar AS datang dari ekonomi Eropa yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indeks manufaktur Eropa menunjukkan peningkatan dari 47,5 menjadi 47,9 di bulan Januari. "Kondisi ini menguntungkan rupiah, karena kemungkinan besar banyak pelaku pasar yang mengalihkan dananya dari dollar AS ke instrumen investasi berisiko, termasuk rupiah," kata Veni.


Perkiraan Raditya, pasangan USD/IDR, hari ini bergerak di kisaran 9.680 – 9750, dengan kecenderungan melemah terbatas. Raditya memprediksi adanya pelemahan rupiah hari ini, di kisaran 9.690 – 9.820 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati