KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dengan kapitalisasi besar (big caps) di tengah tren bearish Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menarik untuk dicermati. Aksi jual yang pada emiten big caps, membuat pertumbuhan IHSG sejak awal tahun minus 3,38% sampai 28 Maret 2018. Lihat saja, indeks LQ45 sejak awal tahun juga tercatat minus 7,33%. Selama bulan Maret saja, IHSG telah menurun sekitar 7,04%. Tekanan tersebut juga tercermin pada penurunan sejumlah emiten LQ45. Indeks LQ45 pada 1 Maret berada di 1.101,89. Kini indeks LQ45 di angka 1.000,25 atau menurun 9,22%. Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas menyatakan, IHSG pada sekitar level 6.700 banyak ditopang oleh saham-saham blue chip. Kenaikan tersebut membuat saham-saham blue chip dalam kondisi yang cukup premium. Ketika terjadi penurunan indeks, maka saham tersebut menjadi saham prioritas untuk bisa mendapatkan bonus.
Masih bisakah menggali peluang pada saham big caps?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dengan kapitalisasi besar (big caps) di tengah tren bearish Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menarik untuk dicermati. Aksi jual yang pada emiten big caps, membuat pertumbuhan IHSG sejak awal tahun minus 3,38% sampai 28 Maret 2018. Lihat saja, indeks LQ45 sejak awal tahun juga tercatat minus 7,33%. Selama bulan Maret saja, IHSG telah menurun sekitar 7,04%. Tekanan tersebut juga tercermin pada penurunan sejumlah emiten LQ45. Indeks LQ45 pada 1 Maret berada di 1.101,89. Kini indeks LQ45 di angka 1.000,25 atau menurun 9,22%. Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas menyatakan, IHSG pada sekitar level 6.700 banyak ditopang oleh saham-saham blue chip. Kenaikan tersebut membuat saham-saham blue chip dalam kondisi yang cukup premium. Ketika terjadi penurunan indeks, maka saham tersebut menjadi saham prioritas untuk bisa mendapatkan bonus.