JAKARTA. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) memutuskan untuk tidak membagikan dividen final tahun buku 2011. Keputusan tersebut sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, Kamis (28/6).Benita Sofia, Sekretaris Perusahaan INVS menuturkan, pihaknya akan menggunakan seluruh laba bersih 2011 yang tercatat Rp 381,82 miliar sebagai laba ditahan. "Kami butuh investasi besar untuk pengembangan bisnis batubara sehingga memutuskan tidak bagi dividen," kata dia, di Jakarta, Kamis (26/6).INVS memang sedang giat menambah kepemilikan kuasa pertambangan (KP) batubara melalui akuisisi. Saat ini, INVS tengah memfinalisasi akuisisi lima KP berstatus belum produksi (green field) di Kalimantan. Nilai akuisisi masih dalam negosiasi, tapi nilainya diprediksi sekitar Rp 1 triliun.INVS juga akan mengakuisisi dua KP batubara berstatus sudah produksi (brown field) di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Dua tambang tersebut sudah mampu memproduksi batubara sebanyak 2,5 juta ton per tahun. Proses akuisisi tersebut ditargetkan bisa selesai di akhir tahun ini.Rencana ekspansi tersebut menjadi alasan utama yang mendasari INVS tidak membagikan dividen. "Dengan ekspansi ini, nilai tambah bagi investor lebih besar dibandingkan dengan membagikan dividen," ujar Benita.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Masih butuh investasi, INVS tidak bagi dividen
JAKARTA. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) memutuskan untuk tidak membagikan dividen final tahun buku 2011. Keputusan tersebut sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, Kamis (28/6).Benita Sofia, Sekretaris Perusahaan INVS menuturkan, pihaknya akan menggunakan seluruh laba bersih 2011 yang tercatat Rp 381,82 miliar sebagai laba ditahan. "Kami butuh investasi besar untuk pengembangan bisnis batubara sehingga memutuskan tidak bagi dividen," kata dia, di Jakarta, Kamis (26/6).INVS memang sedang giat menambah kepemilikan kuasa pertambangan (KP) batubara melalui akuisisi. Saat ini, INVS tengah memfinalisasi akuisisi lima KP berstatus belum produksi (green field) di Kalimantan. Nilai akuisisi masih dalam negosiasi, tapi nilainya diprediksi sekitar Rp 1 triliun.INVS juga akan mengakuisisi dua KP batubara berstatus sudah produksi (brown field) di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Dua tambang tersebut sudah mampu memproduksi batubara sebanyak 2,5 juta ton per tahun. Proses akuisisi tersebut ditargetkan bisa selesai di akhir tahun ini.Rencana ekspansi tersebut menjadi alasan utama yang mendasari INVS tidak membagikan dividen. "Dengan ekspansi ini, nilai tambah bagi investor lebih besar dibandingkan dengan membagikan dividen," ujar Benita.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News