Masih dengan Aramco, Pertamina targetkan evaluasi aset rampung Kuartal II 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Cilacap yang digagas oleh PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco hingga kini belum juga dimulai. Padahal kerja sama kedua perusahaan migas tersebut sudah terjalin sejak 2015 lalu.

Pertamina dan Aramco disebut belum juga sepakat terkait nilai aset di proyek RDMP Cilacap. Valuasi aset ini penting dalam pembentukan perusahaan patungan (joint venture) antara Pertamina dan Aramco di proyek RDMP Cilacap.

Namun VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menegaskan hingga saat ini Pertamina masih bermitra dengan Saudi Aramco. Fajriyah juga bilang Pertamina dan Aramco saat ini masih melakukan tahap evaluasi dan kajian akhir untuk proyek RDMP Cilacap.


"Masih proses memang. Ya prosesnya sedang kesepakatan/evaluasi aset antara Pertamina dan partner. Baru kemudian proses spin off jalan, "jelas Fajriyah ke Kontan.co.id pada Jumat (5/4)

Fajriyah mengatakan proses evaluasi dan kajian akhir ini diharapkan bisa selesai pada akhir kuartal II 2019. Target tersebut sama dengan batas waktu kerja sama hingga Juni 2019.

Namun sayangnya Fajriyah tidak menyebut kapan tepatnya proyek ini akan mulai dibangun. Pasalnya, proyek RDMP Cilacap sudah mundur cukup lama.

Awalnya, Pertamina sempat menargetkan proyek RDMP Cilacap bisa rampung pada 2021 mendatang. Namun target tersebut direvisi menjadi tahun 2024.

Untuk membangun proyek ini, Pertamina memproyeksi membutuhkan investasi sebesar US$ 5,5 miliar. Melalui proyek RDMP Cilacap ini, kapasitas kilang di Cilacap akan bertambah menjadi 400.000 barel per hari dengan hasil produk yang memenuhi spesifikasi Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), dan Group II Base Oil untuk pelumas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto