KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) tengah mengevaluasi besaran bantuan dana pemerintah untuk program konversi motor listrik di tahun depan. Saat ini, insentif untuk konversi dan membeli motor listrik baru nilainya sama yakni Rp 7 juta per orang.
Deputi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, bantuan dana pemerintah untuk kendaraan listrik di tahun depan kurang lebih sama dengan yang sudah diberikan pada tahun ini.
“Namun untuk yang konversi kita lagi lihat apa yang bisa dilakukan karena konversi juga menarik. Kendalanya sedikit berbeda dengan yang motor listrik baru,” ujarnya ditemui di Hotel Kempinski Jumat (10/11).
Maka itu, pihaknya sedang mengevaluasi bantuan dana konversi motor listrik untuk tahun depan. Menurutnya, insentif Rp 7 juta per-orang untuk konversi masih belum cukup mendongkrak minat masyarakat.
Baca Juga: Simak Motor Listrik Polytron Fox R yang Mirip NMAX, Harga Mulai Rp 14 Jutaan “Untuk melakukan konversi ini nilainya sendiri cukup besar, masih tetap agak tinggi kalau didukung Rp 7 juta, orang juga masih mikir,” kata Rachmat.
Meski belum terang-terangan menyatakan insentif untuk konversi akan naik, Rachmat menegaskan, pihaknya akan mengusahakan agar masyarakat dapat mengonversi motornya dengan biaya minim meski tidak memiliki baterai.
Pada Agustus lalu, kebutuhan menaikkan insentif program konversi sudah didiskusikan dalam internal Kementerian ESDM.
Dalam catatan
Kontan.co.id, biaya konversi motor listrik di kisaran Rp 15 juta. Sedangkan biaya baterai yang paling mendominasi yakni senilai Rp 7 juta hingga Rp 8 juta.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Baterai Motor Listrik Agar Awet dan Tahan Lama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Yudo Dwinanda menyatakan pihaknya berharap penggunaan motor listrik bisa lebih tinggi ke depannya.
“Nanti kita lihat per tahun ini, kita masih punya target 50.000 unit konversi. Tetapi entar kita lihat ya dengan keadaan ini, kita punya pikiran untuk meningkatkan itu,” ujarnya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia perlu melakukan konversi sepeda motor listrik, mengingat populasinya yang sangat besar, mencapai 120 juta unit di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kenali 4 Varian Motor Listrik Rakata, Harga Termurah Mulai Rp 17 Jutaan "Indonesia perlu melakukan konversi ini, kami di Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan berfokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua yang populasinya lebih dari 120 juta lebih dengan tren pertumbuhan menunjukkan 5%-6% setiap tahun," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (28/7). Arifin mengungkapkan bahwa setiap konsumsi satu liter BBM ekuivalen dengan membakar 500 ribu barel minyak mentah. Setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kilogram emisi. Jadi kalau 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kilogram per hari.
Menteri ESDM menyebutkan bahwa kegiatan konversi ini akan menggerakkan roda perekonomian karena nilai transaksinya yang besar. Selain itu, juga akan mendorong pembangunan infrastruktur, terutama untuk jaringan pengisian baterai kendaraan listrik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati