Masih disepelekan saat menyetir, ini kebiasaan pengemudi yang membahayakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknik menyetir mobil merupakan keahlian yang bisa Anda latih. Tapi, ada juga kebiasaan yang pengemudi sepelekan dan tetap dilakukan, padahal bersifat tidak aman. 

Alasannya, karena sudah menjadi kebiasaan, kadang pengemudi tidak sadar kalau hal tersebut bisa membahayakan. Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC) di Depok, mengatakan, kebiasaan itu seperti menginjak pedal kopling ketika jalan menurun. 

“Menginjak pedal kopling ketika turunan tidak sesuai dengar standar yang aman. Perilaku tersebut bisa menyebabkan mobil turun dengan kecepatan yang tidak bisa dikontrol pengemudi,” kata Marcell kepada Kompas.com belum lama ini. 

Baca Juga: Wah, diskon Xpander, Mobilio, dan Ertiga sampai Rp 25 Juta

Masih tentang pedal kopling, Marcell bilang, kaki yang selalu menempel pada pedal kopling juga kebiasaan yang salah. Kebiasaan ini biasanya pengemudi lakukan lantaran takut mesin mobil mati, padahal justru membuat kampas kopling cepat aus dan kaki pengemudi cepat pegal. 

Cara memegang setir juga ada caranya. Sebaiknya tidak menggunakan hanya satu tangan untuk mengolah setir, itu kebiasaan yang salah dan membahayakan. Selain itu, tangan tidak boleh menggenggam setir. 

“Kalau setir dibayangkan seperti jam, letakkan tangan kanan di jam tiga dan tangan kiri di jam sembilan dengan ibu jari tidak menggenggam setir. Mengapa, karena ketika airbag mengembang, tidak melukai jempol pengemudi,” ucap Marcell. 

Baca Juga: Pilihan citycar dari Yaris sampai Jazz, diskonnya bisa sampai Rp 30 juta

Di kesempatan yang berbeda, Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menambahkan, di beberapa daerah, masih ada salah kaprah penggunaan lampu hazard sebagai indikator untuk berjalan lurus di persimpangan. 

“Penggunaan lampu hazard sebagai indikator jalan lurus masih digunakan di beberapa daerah. Tentu saja salah kaprah, jika dilakukan malah membuat bingung pengendara lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan,” ujar Jusri. 

Editor: S.S. Kurniawan