Jakarta. Isu kenaikan harga rokok yang bergulir sejak bulan Agustus lalu ternyata berdampak terhadap inflasi September 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama September 2016, harga rokok mengalami inflasi sebesar 1%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rokok menjadi salah satu penyebab inflasi bulan lalu. Sementara itu, kenaikan harga pada rokok filter dan rokok putih masing-masing memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02% dan 0,01% dan total bobot 3,52%. "Belum terjadi kenaikan harga rokok, tetapi lebih kepada isu yang bergulir kemarin. Itu menjadikan pegadang aceran menaikkan (harga)," kata Suhariyanto, Senin (3/10).
Masih isu, rokok sudah beri inflasi September
Jakarta. Isu kenaikan harga rokok yang bergulir sejak bulan Agustus lalu ternyata berdampak terhadap inflasi September 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama September 2016, harga rokok mengalami inflasi sebesar 1%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rokok menjadi salah satu penyebab inflasi bulan lalu. Sementara itu, kenaikan harga pada rokok filter dan rokok putih masing-masing memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02% dan 0,01% dan total bobot 3,52%. "Belum terjadi kenaikan harga rokok, tetapi lebih kepada isu yang bergulir kemarin. Itu menjadikan pegadang aceran menaikkan (harga)," kata Suhariyanto, Senin (3/10).