Masih jauh dari target 100 ton, produksi emas nasional hingga Mei baru 9,98 ton



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mematok produksi emas nasional mencapai sekitar 100 ton pada tahun ini.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengatakan saat ini ada sekitar 28 perusahaan tambang emas, hanya satu yang memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi emas yakni PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Kementerian ESDM terus memacu kinerja sektor energi selama masa pandemi Covid-19


Saat ini, Freeport sedang masuk dalam tahap penutupan tambang terbuka dan masuk ke underground mining sehingga produksinya pun otomatis bakal turun. "Jadi bukan saja karena Covid-19 produksi emas nasional turun, tetapi juga karena Freeport sedang masuk masa transisi ke tambang bawah tanah," kata dia.

Irwandi mengatakan, produksi emas tahun ini ditargetkan mencapai 100 ton, hingga Mei 2020 produksi emas baru mencapai 9,98 ton.

Sedangkan dari tahun ke tahun produksi emas memang stabil yakni pada tahun 2015 produksi emas 97,44 ton, tahun 2016 mencapai 91,08 ton, tahun 2017 sebanyak 101,52 ton, tahun 2018 produksi emas menjulang tinggi mencapai 135.25 ton, dan turun lagi di tahun 2019 mencapai 109,02 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini