Masih Kelola Jabung Tengah, Rukun Raharja Buka Peluang Kembangkan Blok Migas Lainnya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) belum melirik proyek pengelolaan blok minyak dan gas (migas) baru dalam waktu dekat. Direktur RAJA, Sumantri mengatakan, RAJA masih akan berfokus untuk mengelola Blok Jabung Tengah secara tepat sembari meminimalisir risiko yang dapat berdampak langsung kepada kelangsungan bisnis RAJA.

Meski begitu, ia juga menegaskan bahwa RAJA juga tidak menutup peluang untuk mengembangkan blok-blok migas lainnya jika proyek Jabung Tengah berhasil.

“Jika proyek ini berhasil maka tentunya ini dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Mungkin ke depannya akan ada blok migas lain yang dapat dikembangkan, dengan pengalaman yang telah dikantongi tidak menutup kemungkinan kami akan menjadi leader dalam pengelolaan blok di masa yang akan datang,” tutur Sumantri kepada Kontan.co.id, Kamis (2/2).


Baca Juga: Peter Sondakh Divestasi Saham Express Transindo (TAXI), Happy Hapsoro Pembelinya?

Belum lama ini, RAJA melalui PT Raharja Energi Sentosa bersama PT Cipta Niaga Gemilang telah menandatangani kontrak bagi hasil wilayah kerja minyak dan gas (migas) Jabung Tengah usai ditetapkan sebagai pemenang lelang penawaran langsung. 

Kontrak tersebut merupakan kontrak skema cost recovery dengan split bagi hasil 70:30 untuk minyak dan 60:40 untuk gas. Jangka waktunya 30 tahun. Penandatangan tersebut menjadi kali pertama bagi RAJA memegang hak partisipasi atau pariticipating interest  (PI) pada blok migas.

Di tiga tahun pertama, jumlah komitmen pasti total investasi konsorsium Raharja Energi Sentosa dan Cipta Niaga Gemilang mencapai US$ 16,55 juta dengan bonus tanda tangan US$ 150.000. Komitmen tersebut diperuntukkan untuk 3 kegiatan: 3 studi G&G, akuisisi dan prosesing data Seismik 2D 500 km, dan 2 sumur eksplorasi.

Sumantri berujar, pihaknya akan melakukan studi G&G terlebih dahulu dan akan melakukan pengeboran 1 sumur eksplorasi setelahnya di tahun pertama eksplorasi. Setelah itu, yakni di tahun kedua dan ketiga, konsorsium bakal melakukan 2 studi G&G beserta acquisition & processing 500 km 2D sebelum nantinya dilakukan pengeboran eksplorasi ke-2. 

Baca Juga: IHSG Diramal Turun, Ini Rekomendasi Saham Dari BRI Danareksa Sekuritas, Jumat (6/1)

Sumantri mengaku belum bisa memastikan kapan fase eksploitasi  bisa dimulai, sebab hal tersebut bergantung pada hasil eksplorasi. Ia sendiri mencermati, kegiatan eksplorasi hulu migas umumnya bisa memakan waktu 5 - 10 tahun. 

“Namun, mengingat blok Jabung Tengah ini sebelumnya pernah dilakukan pengeboran yang sukses dan lokasinya berdekatan dengan lapangan produksi di Blok Jabung, kami harapkan dapat segera ditemukan hidrokarbon sehingga produksi bisa dilakukan setelahnya. Jika pengeboran pertama sukses kami lakukan, mungkin produksi pertama dapat kita usahakan di tahun 2024,” tutur Sumantri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli