KONTAN.CO.ID - Teheran. Negara-negara di Teluk Arab masih khawatir dengan aktivitas militer Iran. Negara-negara Arab berharap Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperpanjang embargo senjata terhadap Iran. Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk ( GCC) mengirim surat kepada PBB yang mendukung perpanjangan embargo senjata terhadap Iran. Negara-negara Arab yang menjadi anggota GCC adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). GCC mengirim surat kepada PBB pada Minggu (9/8/2020) sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty, Senin (10/8/2020). Surat tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal GCC Nayef al-Hajraf.
Baca juga: Tupperware promo Agustus 2020 spesial kotak bekal makanan, ada diskon 15% Isi surat tersebut menyatakan bahwa sejak kesepakatan nuklir Iran ditandatangani pada 2015, Iran tidak berhenti melakukan intervensi bersenjata kepada negara-negara tetangga. “Baik secara langsung maupun melalui organisasi dan gerakan yang dipersenjatai dan dilatih oleh Iran,” bunyi surat tersebut. Oleh karena itu, sambung pernyataan surat itu, tidaklah pantas untuk mencabut embargo sampai Iran meninggalkan aktivitas yang mengganggu stabilitas dan berhenti memberikan senjata kepada organisasi teroris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Musavi mengutuk surat itu dan menyebutnya sebagai pernyataan tidak bertanggung jawab yang melayani kepentingan Amerika Serikat ( AS). Musavi juga mengkritik negara-negara di Teluk Arab karena menjadi salah satu pembeli senjata terbesar baik di kawasan tersebut maupun di dunia. PBB melarang Iran membeli sistem senjata dari luar negeri pada 2010 di tengah ketegangan dunia atas program nuklirnya. Embargo tersebut mencegah Iran membeli senjata konvensional buatan luar negeri seperti jet tempur, tank, dan kapal perang. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah memperingatkan bahwa membiarkan embargo berakhir akan semakin mengguncang Timur Tengah, menempatkan Israel dan Eropa dalam risiko, dan membahayakan nyawa rakyat AS.