KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Rabu (15/6). Mengutip Bloomberg pada pukul 09.04 WIB, rupiah bergerak ke level Rp 14.730 per dolar AS. Pada pagi hari ini, rupiah melemah 0,21% dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.699 per dolar AS. Sejumlah sentimen eksternal dinilai masih menguntungkan dolar Amerika Serikat (AS) dan akan jadi faktor utama yang menekan kinerja rupiah.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, saat ini kekhawatiran para pelaku pasar tengah meningkat seiring laju inflasi AS pada bulan Mei mencapai 8,6%, yang merupakan level tertinggi sejak 1981 silam. Berangkat dari hal tersebut, kini pasar mengekspektasikan The Fed akan semakin agresif sebagai upaya meredam tingginya inflasi tersebut.
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah, Berikut Saham-Saham yang Menarik Dicermati Ia berkaca dari konsensus pasar yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Padahal, konsensus semula memperkirakan kenaikan akan sebesar 50 bps seperti yang sudah diisyaratkan The Fed sebelumnya.
“Alhasil ini menimbulkan gejolak di pasar yang dapat berujung pada terjadinya
capital outflow. Investor saat ini lebih memilih memegang dolar AS sehingga rupiah akan semakin terus tertekan,” terangnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/6). Sementara dari dalam negeri, Reny justru menyebut sentimennya yang ada cenderung positif. Apalagi, dalam waktu dekat pemerintah akan merilis data neraca perdagangan untuk bulan Mei. Ia memperkirakan Indonesia masih akan mencatatkan surplus sebesar US$ 5 miliar didorong oleh permintaan dari sisi ekspor yang masih tinggi. Reny memproyeksikan rupiah hari ini akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.635 per dolar AS-Rp 14.720 per dolar AS dengan kecenderungan melemah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi