KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA) melakukan perubahan strategi bisnis seiring capaian kinerja perusahaan hingga kuartal III-2024. Asal tahu saja, BUKA sebenarnya mampu meraih kenaikan pendapatan bersih 1,82%
year on year (YoY) menjadi Rp 3,39 triliun per kuartal III-2024. Namun, BUKA masih menanggung rugi bersih mencapai Rp 597,34 miliar kendati angka ini telah menyusut 23,04% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Awas, Badai PHK Massal Belum Berlalu AVP Media & Communication Bukalapak Fairuza Ahmad Iqbal mengatakan, berkaca pada kinerja per kuartal III-2024, beberapa lini bisnis BUKA belum berhasil mencapai keuntungan sehingga tidak sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. “Oleh sebab itu, kami melakukan perubahan dalam pendekatan operasional dan segmen bisnis yang akan kami fokuskan pada masa mendatang,” ujar dia kepada KONTAN, Rabu (6/11).
Lantas, pekan lalu BUKA telah mengumumkan adanya penghentian operasi beberapa lini usahanya guna meningkatkan profitabilitas. Akibatnya, sejumlah karyawan yang bekerja di lini usaha yang ditutup tersebut terancam terkena PHK.
Baca Juga: Emiten Teknologi dan E-commerce Masih Terbelit Kerugian, Ini Tanggapan idEA Fairuza menambahkan, fokus BUKA saat ini ada pada pertumbuhan perusahaan dan entitas anak usaha untuk terus tumbuh lebih baik pada masa depan, sehingga mampu memberi manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham.
Manajemen BUKA pun akan fokus untuk menjalankan dan mengembangkan segmen bisnis inti, seperti Mitra Bukapalak, Gaming, Investment, dan beberapa layanan di ritel. “Target kami adalah mencapai pertumbuhan menuju keuntungan yang berkelanjutan,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto