Masih negosiasi, PTPP siapkan Rp 800 miliar untuk akuisisi Krakatau Tirta Industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) menyatakan, rencana akuisisi salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), yakni PT Krakatau Tirta Industri (KTI) masih terus berjalan. 

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan, saat ini perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan KRAS terkait pembagian besaran kepemilikan saham masing-masing pihak.

Ia berharap, PTPP, anggota indeks Kompas100 ini, dapat menjadi pemegang saham mayoritas. Pasalnya, menurut Lukman, PTPP memiliki pengembangan proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) di beberapa daerah, seperti Gresik, Bali, Bekasi, Tangerang, dan Pekanbaru. 


“Kami ingin ambil alih KTI. Tentu kami ingin ambil mayoritas untuk dikembangkan lebih besar lagi,” kata Lukman di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis (3/10).

Baca Juga: PTPP menurunkan target kontrak baru 2019 jadi Rp 45 triliun

Saat ditanya mengenai valuasi 100% saham KTI, Lukman mengatakan proses penghitungan belum selesai karena masih dalam negosiasi. Meskipun begitu, PTPP sudah menyiapkan dana sekitar Rp 800 miliar untuk menjadi pemegang saham mayoritas KTI. 

“Ini perkiraan ya karena belum selesai, belum deal,” ucap dia.  Ia berharap, ada pemahaman yang sama antara PTPP dan KRAS dalam membangun bisnis SPAM ini.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, akuisisi KTI adalah salah satu langkah PTPP untuk memenuhi ambisi menjadi pemain terbesar dalam bisnis SPAM. 

PTPP menilai, lini bisnis yang bergerak dalam SPAM akan memiliki masa depan yang baik, sebab bisa memberi recurring income yang besar.

Sebelumnya, PTPP memperoleh kontrak SPAM untuk wilayah Ir H Djuanda melalui PT PP Infrastruktur. SPAM ini akan melayani 2,8 juta penduduk yang tersebar di Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. 

SPAM tersebut merupakan konsorsium PT PP Infrastruktur dengan Maynillad Water Services Inc dan PT Varsha Zamindi Lestari. 

Baca Juga: PTPP dan PT KAI kerjasama bangun hunian TOD di Stasiun Juanda

Di sisi lain, saat ini, KRAS memang dalam tahap restrukturisasi. KRAS berencana melepas sebagian kepemilikan di aset non inti milik perusahaan. Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, KRAS membidik dana US$ 1 miliar dari pelepasan aset non inti. Dana tersebut untuk membayar utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi