Masih Pandemi, InJourney Fokus Genjot Wisatawan Domestik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono memaparkan jika pihaknya bersama dengan pemerintah menargetkan kunjungan wisata domestik sebanyak 330 juta wisatawan, serta target mancanegara sebesar 17 juta wisatawan dalam program BUMN Holding Pariwisata.

Dalam konferensi pers yang berlangsung virtual, hal tersebut akan dicapai terlebih dulu dengan fokus untuk mengembangkan potensi pariwisata domestik mengingat pembatasan perjalanan internasional masih dibatasi.

“Yang akan kita fokuskan memang domestik karena dengan kondisi karantina dari luar. Saya rasa ekspektasinya tidak bisa untuk mendongkrak wisatawan mancanegara sepenuhnya saat ini,” kata dia, Jumat (14/1).


Ia melanjutkan, pihaknya juga mendukung target pariwisata domestik, BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia juga akan melakukan sinergi lalu lintas penerbangan antardomestik.

Baca Juga: Ini BUMN yang Dapat Suntikan Modal di 2022, Hutama Karya Paling Jumbo

Ia menambahkan, fasilitas seperti bandara atau penerbangan perlu disinergikan agar rute dan hub-nya dapat terkoneksi dengan baik.

"Indonesia menyimpan potensi wisata domestik yang besar dengan rasio 80% wisatawan domestik, sementara internasional hanya di bawah 20%. Dengan demikian, pengembangan potensi pariwisata domestik, menjadi salah satu strategi untuk menjawab tantangan pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang terpukul sejak pandemi Covid-19 berlangsung," sambungnya.

Sebagai informasi, wisatawan mancanegara Indonesia pada 2019 mencapai 16 juta orang, sementara saat Covid-19 terjadi jumlah tersebut merosot 70% menjadi hanya 4 juta orang. Adapun, wisatawan domestik Indonesia hanya turun 30% menjadi 330 juta orang.

Jika membandingkan dari segi jumlah wisatawan, tentunya wisatawan domestik masih lebih tinggi dalam angka dibandingkan dengan wisatawan mancanegara yang hanya 1,5% dari total wisatawan.

Maya melanjutkan, tantangan lain yang dihadapi untuk pemulihan pariwisata domestik memang cukup besar, terutama mengenai masalah konektivitas dan logistik di antara destinasi-destinasi super prioritas.

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Maya Watono Menjadi Direktur Marketing InJourney

Pihaknya juga mengusahakan agar setidaknya ekosistem pariwisata domestik bisa perlahan bangun dan kembali ke posisi sama seperti sebelum pandemi.

Ia memberikan contoh, beberapa kawasan seperti di Labuan Bajo yang dikembangkan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) masih perlu dibenahi secara infrastruktur maupun kelayakan agar mampu mendatangkan wisatawan domestik yang lebih banyak.

“Di Labuan Bajo itu harus dikembangkan karena memang belum ada tempat-tempat yang (sifatnya) untuk entertaintment dan lain sebagainya. Kalau kita bicara Bali, sudah full of entertaintment, ya. Tapi kalau Labuan Bajo mungkin kurang,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi