KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih pandemi, Bank BTPN Syariah berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga kuartal III 2021, bank dengan kode saham BTPS itu mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,1 triliun. Dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencetak laba RP 506,54 miliar, laba BTPN Syariah itu melesat lebih dari dua kali lipat. Selain itu, BTPN Syariah juga mampu salurkan pembiayaan Rp 10,2 triliun pada September 2021. Nilai itu naik 12 % yoy dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 9,1 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPF) juga dijaga pada level 2,4%.
Beban operasional BTPS juga turun. Dari Rp 1,89 triliun di kuartal III 2020 menjadi Rp 1,72 triliun Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, pencapaian kinerja tersebut tak lepas dari peran signifikan semua
stakeholder. Baik dari para bankir pemberdaya yang gigih menjalankan amanah. "Kemudian nasabah pendanaan yang mempercayakan dana mereka untuk disalurkan kepada seluruh nasabah inklusi, nasabah pembiayaan yang tangguh, para pemegang saham, serta dukungan dari regulator dan pemerintah," kata Fachmy dalam keterangan resmi, Kamis (28/10). Selain itu, perusahaan juga terus berkomitmen melakukan serangkaian aktivitas sosial berkelanjutan untuk menunjang kebutuhan nasabah inklusi, menfasilitasi mereka untuk mampu mengejar mimpi-mimpinya. Perusahaan juga memberikan pelatihan kewirausahaan, sertifikasi produk, dan juga memberikan program apresiasi kepada nasabah, yakni program nasabah bersemi, berbagi emas dan bantuan pendidikan bagi anak nasabah. Bank juga turut terlibat dalam upaya untuk mendukung program vaksinasi pemerintah, melalui program Tepat Peduli Vaksin yang dilakukan di 4 kota di Indonesia, yaitu Sukabumi, Palembang, Solo dan Mataram NTB. Program ini bertujuan untuk membentengi nasabah dan komunitasnya dari dampak pandemi Covid 19. “Seluruh rangkaian program berkelanjutan yang dilakukan sebagai upaya penuh kami dalam mendampingi nasabah inklusi secara komprehensif, serta komunitas di sekitarnya agar tetap bersama tangguh” tutur.
Dari sisi transaksi, bank sedang menyempurnakan aplikasi mobile banking bagi nasabah pendanaan, dengan memberikan fitur yang memudahkan nasabah untuk berbagi kebaikan langsung kepada masyarakat inklusi Indonesia. Melalui aplikasi tersebut, setiap nasabah pendanaan dapat mudah melakukan transaksi dan memulai langkah kebaikan untuk terlibat dalam memberdayakan nasabah inklusi melalui fitur-fitur kebaikan yang dikembangkan. Adapun, pada kuartal ketiga 2021, Bank memiliki CAR sebesar 55%, jauh di atas rata-rata industri. Sementara total aset bertumbuh 15% yoy menjadi Rp 17,8 triliun dari Rp 15,5 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 15% yoy menjadi Rp 10,6 triliun dari Rp 9,2 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ahmad Febrian