Masih perkasa, emas spot naik 0,3% ke US$ 1.883,21 per ons troi selepas tengah hari



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas berdetak lebih tinggi selepas tengah hari ini. Sikap kehati-hatian dari para investor jelang pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung Selasa (3/11) jadi pengerek utama penguatan komoditas lindung nilai ini. 

Senin (2/11) pukul 13.15 WIB, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 1.883,21 per ons troi. Setali tiga uang, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 juga menguat 0,1% menjadi US$ 1.882,60 per ons troi. 

"Kami melihat kebangkitan di safe-haven dengan membelinya," kata Harshal Barot, Senior Research Consultant for South Asia di Metals Focus, menambahkan bahwa penguatan emas baru-baru ini berdampingan dengan dolar AS. 


Baca Juga: Tak berdaya, harga minyak WTI anjlok 3,9% ke US$ 34,40 per barel selepas tengah hari

Asal tahu saja, indeks the greenback juga berhasil menguat tipis 0,1% dibanding sekeranjang mata uang. Hal ini sebenarnya membuat penguatan emas cenderung tertahan karena menjadi lebih mahal bagi mata uang lainnya. 

Tetapi Barot masih menyebut, katalis utama bagai harga emas masih datang dari pemilu AS. Hingga belum adanya kejelasan tentang hasil pemilu AS, maka harga emas pun masih bergerak dalam rentang sempit. 

Dalam jajak pendapat nasional, Joe Biden, calon dari Partai Demokrat masih unggul atas Presiden Donald Trump. Tetapi Trump tetap kompetitif di sejumlah negara bagian yang menjadi penentu hasil pemilu. 

"Pandangan jangka panjang untuk emas masih bullish. Karena ada banjir stimulus besar dari AS yang pada akhirnya akan melemahkan dolar AS dan mengirim emas lebih tinggi," kata Stephen Innes, Chief Global Market Strategist Axi.

Baca Juga: Kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan minyak goreng picu inflasi Oktober

Emas dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan mata uang. 

Sokongan bagi emas juga datang dari pandemi virus corona yang kembali menghantam Eropa. Kemarin (1/11), total kasus Covid-19 di Eropa melewati tonggak sejarah yang suram setelah tembus 10 juta. Ini mendorong sejumlah negara seperti Inggris dan Portugal akan memberlakukan lockdown baru.

"Pedagang emas khawatir bahwa penguncian ini dapat menyebabkan untuk tekanan deflasi. Dan perdagangan emas berikutnya benar-benar untuk reflation trade," kata Innes.

Selanjutnya: Harga emas spot menguat 0,2% ke US$ 1.882 per ons troi jelang tengah hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari