Masih punya bujet, Mandiri Capital akan berinvestasi ke fintech hingga tutup tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Capital Indonesia masih memburu fintech untuk didanai di penghujung 2020. Chief Executive Officer Mandiri Capital Eddi Danusaputro bilang masih memiliki dana untuk dikucurkan.

“Tahun 2020 Mandiri Capital punya bujet investasi baru Rp 50 miliar. Ada investasi baru ke iSeller sehingga sekarang punya 14 portofolio start up. Dana yang tersisa masih lebih dari setengah bujet tahun ini,” ujar Eddi kepada Kontan.co.id pada Senin (2/10).

Lanjut Eddi, dana tersebut masih akan digunakan untuk investasi hingga Desember 2020. Anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini tengah membidik dua fintech lagi. Meskipun Ia memprediksi due diligence investasi bisa berlanjut hingga tahun depan.


Kendati memburu fintech baru, Eddi menilai perusahaan modal ventura harus tetap memantau keberlangsungan portofolio. Lantaran bisa saja start up yang telah diinvestasi terdampak Covid-19.

Baca Juga: Berpotensi jadi NPL, sekitar 11% debitur restrukturisasi Bank Mandiri berisiko tinggi

Oleh sebab itu Mandiri Capital sejak awal tahun telah menyediakan dana senilai Rp 50 miliar untuk pendanaan lanjutan bagi investment existing. Adapun hingga saat ini, Mandiri Capital telah mengucurkan dana investasi lebih dari Rp 1 triliun ke fintech di Indonesia.

Asal tahu saja, Mandiri Capital baru saja memimpin memberikan pendanaan Seri A+ kepada Startup Point of Sale (POS) berbasis omni channel iSeller pada September lalu. Selain ini, Mandiri Capital juga telah berinvestasi ke Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.

Baca Juga: Modal Ventura Tetap Menyuntikkan Modal ke Startup di Era Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati