KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham bank digital masih belum bisa keluar dari tekanan sejak awal tahun hingga kini. Namun kinerja dan prospek emiten bank digital dinilai masih menarik. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Johan Trihartoro mencermati, prospek bank digital masih menjanjikan sejalan dengan aktivitas masyarakat di era digitalisasi. “Kerja sama dengan e-commerce dan juga menopang efisiensi perbankan sehingga akan menopang fee based income,” kata Johan kepada Kontan.co.id, Kamis (22/9).
Baca Juga: Makin Banyak Bank Asal Thailand yang Masuk Bisnis Bank di Indonesia Dia menjagokan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan pertimbangan kinerja keuangan yang sudah berhasil membalikkan rugi menjadi untung. Ditambah, pergerakan sahamnya cenderung likuid dan sudah masuk ke sejumlah indeks. Meski ditekan sentimen negatif, baik dari tren kenaikan suku bunga dan inflasi, Johan meyakini ARTO punya potensi valuasi yang menarik di masa mendatang. Pilarmas Investindo Sekuritas memasang target harga ARTO di area Rp 9.850 per saham–Rp 10.000 per saham. Sementara, Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis merekomendasikan beli untuk PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan target harga Rp 3.200 per saham. Hal ini sejalan dengan kemampuan Bank Neo Commerce ini untuk menyalurkan kredit digital dengan terus menjaga aset. “Di sisi lain, secara valuasi BBYB masih jauh di bawah bank digital lain,” ujar Edward. Baca Juga: Meski Sahamnya Tertekan, Sejumlah Emiten Bank Digital Masih Berpotensi Bertumbuh