KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari Senin (10/1). IHSG merosot 10,19 poin atau 0,15% ke level 6.691.125 pada akhir perdagangan hari ini. Analis Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya mengatakan, IHSG sempat menguat mendekati area resisten di level 6.735. Namun dengan pasar global yang bergerak bervariasi sambil menanti rilis data ketenagakerjaan dan inflasi Amerika Serikat (AS), yang mana menjadi bahan pertimbangan bagi Federal Reserve dalam membuat kebijakan. "Dengan berbagai kondisi ini maka tidak mengherankan jika IHSG terkoreksi tipis 0.15%," ujar Cheryl saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/1).
Dia pun memprediksi, pasar bisa saja terkonsolidasi karena akan ada pidato Gubernur The Fed Jerome Powell, yang akan dicermati pelaku pasar untuk meng-update kebijakan Bank Sentral AS selanjutnya. Cheryl pun memproyeksikan IHSG berada pada rentang 6.650-6.730 pada Selasa (11/1). "Saham-saham yang menarik masih di sektor kesehatan yang berkaitan dengan isu vaksinasi booster dan Omicron seperti
IRRA,
KAEF,
PRIM," sambung Cheryl.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,15% ke 6.691, Asing Jual Saham BUKA, SMMA dan ANTM, Senin (10/2) Sementara itu, Analis Phillips Sekuritas Helen bilang, mayoritas indeks saham di Asia ditutup variatif setelah Wall Street koreksi pada akhir pekan lalu. Koreksi Wall Street terjadi karena kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga acuan paling cepat bulan Maret. Helen pun memproyeksikan IHSG berada dalam kisaran 6.675-6.735 pada Selasa (11/1). "Investor masih akan mengambil sikap hati-hati menjelang rilis data inflasi (CPI) AS dan Tiongkok pada hari Rabu nanti karena mereka ingin menimbang prospek ekonomi global di tengah lonjakan harga bahan energi dan gangguan pada rantai pasok serta penyebaran cepat varian Omicron," terang Helen. Sedangkan Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG
sideway dengan kecenderungan koreksi dalam rentang 6.660-6.720 di Selasa (11/1). Kecenderungan ini diindikasikan dari sinyal
overbought pada
stochastic RSI dan terbentuknya pola
inverted hammer pasca uji resisten 6.720 di Senin (10/1).
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,15%, Saham-Saham Ini Banyak Dilepas Asing pada Awal Pekan Adapun dari data ekonomi, Indonesia
consumer confidence index turun ke 118.3 di Desember 2021 dari 118.5 di November 2021. "Kekhawatiran peningkatan kasus baru Covid-19 pada libur akhir tahun, pasca penemuan varian Omicron diperkirakan turut andil dalam realisasi data tersebut," sebut Valdy. Dari eksternal, pelaku pasar mengantisipasi testimoni Gubernur The Fed, Jerome Powell pada Selasa (11/1) dan rilis data inflasi di AS yang diperkirakan naik ke 7% yoy di Desember 2021, seiring
rebound harga-harga komoditas terutama komoditas energi.
Oleh sebab itu, Valdy menilai saham-saham
commodity-related, seperti
HRUM,
PTBA,
LSIP,
MDKA dan
ANTM dapat dicermati. Diluar kelompok saham tersebut,
CTRA,
SMRA,
WOOD,
TLKM,
SIDO,
KLBF dan
IRRA juga dapat dicermati pada perdagangan Selasa (11/1). Sementara Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG besok rawan terkoreksi untuk uji 6.660-6.685, dengan suport 6.593 dan resisten 6.738. "Dapat dicermati
BFIN,
UNTR,
CENT," tandas Herditya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari