JAKARTA. Sepanjang Semester I 2016, penjualan PT Timah Tbk (TINS) masih tertekan. TINS hanya mencetak pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun atau turun 12,5% dibandingkan Semester I tahun 2015 lalu. Harga jual yang belum membaik membuat TINS terpaksa mengalami kerugian hingga Rp 32,8 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, TINS masih bisa mencetak laba bersih meski tipis, sebesar Rp 5 miliar. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, kerugian ini disebabkan harga timah yang belum sesuai dengan harapan. Hal ini mengakibatkan produksi TINS terhambat. "Ketika harga jual tidak mencapai titik yang diuntungkan, penambang mitra banyak yang mengurangi operasi sehingga unit tambang berkurang," ujar Agung kepada KONTAN, Rabu (31/8).
Masih rugi, TINS yakin kinerja bakal membaik
JAKARTA. Sepanjang Semester I 2016, penjualan PT Timah Tbk (TINS) masih tertekan. TINS hanya mencetak pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun atau turun 12,5% dibandingkan Semester I tahun 2015 lalu. Harga jual yang belum membaik membuat TINS terpaksa mengalami kerugian hingga Rp 32,8 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, TINS masih bisa mencetak laba bersih meski tipis, sebesar Rp 5 miliar. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, kerugian ini disebabkan harga timah yang belum sesuai dengan harapan. Hal ini mengakibatkan produksi TINS terhambat. "Ketika harga jual tidak mencapai titik yang diuntungkan, penambang mitra banyak yang mengurangi operasi sehingga unit tambang berkurang," ujar Agung kepada KONTAN, Rabu (31/8).