KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tak bisa disangkal, potensi produksi garam lokal Indonesia yang banyak dikerjakan para petani rakyat sesungguhnya cukup besar. Apalagi bila terkelola secara baik dan efisien serta profesional, sehingga diyakini bakal mampu bersaing dengan garam impor sekali pun. Apalagi kalau ditambah dengan sentuhan teknologi yang tepat pada sisi pengolahan, tentu bakal memberikan nilai tambah atawa added value yang sangat signifikan bagi produksi garam rakyat. Nah, bertitik tolak dari kenyataan tersebut, Marwan Jafar, Anggota Komisi VI di DPR RI mendesak agar berbagai jajaran yang berwenang di pemerintahan memberikan kepedulian serta fokus perhatian yang serius kepada para petani atau pembudidaya garam rakyat. "Sekali lagi, faktanya potensi garam lokal sebetulnya juga cukup besar, namun karena tata kelolanya yang kurang baik mengakibatkan banyak garam lokal yang tidak terserap di pasar secara maksimal," ujar Marwan kepada KONTAN, hari ini. Apa yang diutarakan politisi PKB ini tak lain hasil menyerap aspirasi ketika mengadakan kegiatan reses di Dapil Jateng III yang mencakup, Pati, Grobogan, Rembang, dan Blora, awal pekan ini. Menurut Marwan, pada gilirannya tidak mengherankan jika di saat musim panen atau produksi biasanya harga garam di tingkat pembudidaya atau perajin langsung anjlok alias tidak menguntungkan masyarakat. "Ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga, acapkali di waktu yang bersamaan garam yang masuk dari impor menyerbu pasar," keluhnya.
Masih rugikan petani lokal, tata kelola garam perlu dibenahi
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tak bisa disangkal, potensi produksi garam lokal Indonesia yang banyak dikerjakan para petani rakyat sesungguhnya cukup besar. Apalagi bila terkelola secara baik dan efisien serta profesional, sehingga diyakini bakal mampu bersaing dengan garam impor sekali pun. Apalagi kalau ditambah dengan sentuhan teknologi yang tepat pada sisi pengolahan, tentu bakal memberikan nilai tambah atawa added value yang sangat signifikan bagi produksi garam rakyat. Nah, bertitik tolak dari kenyataan tersebut, Marwan Jafar, Anggota Komisi VI di DPR RI mendesak agar berbagai jajaran yang berwenang di pemerintahan memberikan kepedulian serta fokus perhatian yang serius kepada para petani atau pembudidaya garam rakyat. "Sekali lagi, faktanya potensi garam lokal sebetulnya juga cukup besar, namun karena tata kelolanya yang kurang baik mengakibatkan banyak garam lokal yang tidak terserap di pasar secara maksimal," ujar Marwan kepada KONTAN, hari ini. Apa yang diutarakan politisi PKB ini tak lain hasil menyerap aspirasi ketika mengadakan kegiatan reses di Dapil Jateng III yang mencakup, Pati, Grobogan, Rembang, dan Blora, awal pekan ini. Menurut Marwan, pada gilirannya tidak mengherankan jika di saat musim panen atau produksi biasanya harga garam di tingkat pembudidaya atau perajin langsung anjlok alias tidak menguntungkan masyarakat. "Ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga, acapkali di waktu yang bersamaan garam yang masuk dari impor menyerbu pasar," keluhnya.