KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Asabri (Persero) memang sedang tertekan dengan mencatatkan rugi komprehensif senilai Rp 11,78 triliun dari periode 2018-2020. Meski demikian, Asabri dinilai masih belum membutuhkan suntikan dana dari pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya. Sebelumnya, disebutkan posisi solvabilitas Asabri berada tercatat negatif 891% yang akhirnya menekan kinerja perusahaan dengan kondisi ekuitas Asabri minus Rp 13,3 triliun selama tiga tahun. Oleh karena itu, untuk memenuhi RBC 120% sesuai aturan OJK, Asabri membutuhkan dana Rp 15 triliun. "Kami melaporkan kepada pimpinan bahwa Asabri memerlukan Rp 15,16 triliun untuk memenuhi ketentuan RBC," kata Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, beberapa waktu lalu.
Masih terima iuran, Asabri dinilai belum butuh suntikan dana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Asabri (Persero) memang sedang tertekan dengan mencatatkan rugi komprehensif senilai Rp 11,78 triliun dari periode 2018-2020. Meski demikian, Asabri dinilai masih belum membutuhkan suntikan dana dari pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya. Sebelumnya, disebutkan posisi solvabilitas Asabri berada tercatat negatif 891% yang akhirnya menekan kinerja perusahaan dengan kondisi ekuitas Asabri minus Rp 13,3 triliun selama tiga tahun. Oleh karena itu, untuk memenuhi RBC 120% sesuai aturan OJK, Asabri membutuhkan dana Rp 15 triliun. "Kami melaporkan kepada pimpinan bahwa Asabri memerlukan Rp 15,16 triliun untuk memenuhi ketentuan RBC," kata Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, beberapa waktu lalu.