KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) menilai pemerintah Indonesia masih memiliki kemampuan membayar utangnya kepada debitur, termasuk ADB. Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan optimisme tersebut muncul dikarenakan utang Indonesia yang masih terjaga dan terkendali. "Saya tidak melihat adanya kekhawatiran saat ini tentang kemampuan Indonesia untuk membayar utangnya. Tidak hanya bagi kami (ADB), tetap juga bagi negara lain," ujar Jiro kepada awak media di Jakarta, Kamis (12/12).
Selain itu, Jiro juga melihat rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih relatif rendah. Baca Juga: ADB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 dan 2025 Stagnan di Level 5% "Rasio utang terhadap PDB-nya sangat relatif rendah. Dan saya tidak punya kekhawatiran khusus dalam hal itu," katanya. Berdasarkan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi November 2024, utang dari ADB hingga September 2024 telah mencapai US$ 11,20 miliar. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan September 2023 yang hanya US$ 10,80 miliar. Belum lama ini, ADB telah menyetujui untuk memberikan pinjaman senilai US$ 500 juta bagi promosi inklusi keuangan di Indonesia. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan akses layanan keuangan bagi kelompok rentan, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perempuan, kaum muda, dan penduduk di daerah pedesaan. Sementara berdasarkan catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi utang pemerintah naik menjadi Rp 8.560,35 triliun per akhir Oktober 2024. Secara nominal, posisi utang pemerintah tersebut bertambah Rp 86,45 triliun atau meningkat 1,02% dibandingkan posisi utang pada akhir September 2024 yang sebesar Rp 8.473,90 triliun.