KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi belum akan keluar dari tekanan pada perdagangan Selasa (22/6). Perpaduan tekanan baik dari sentimen internal maupun eksternal masih akan menjadi pemberat kinerja rupiah pada esok hari. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, dari sisi eksternal, saat ini pasar masih dipengaruhi oleh sikap The Fed yang ternyata justru mulai hawkish. The Fed sudah secara terbuka akan meningkatkan suku bunga acuan mulai 2023. Bahkan, belakangan ada tersiar kabar, naiknya suku bunga acuan tersebut bisa terjadi lebih cepat, yakni pada 2022. “Kondisi ini pada akhirnya membuat para investor lebih memilih untuk memegang dolar Amerika Serikat (AS). Di satu sisi, dari dalam negeri sudah tidak ada rilis data ekonomi yang bisa menahan laju pelemahan rupiah,” ungkap Reny kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).
Masih tertekan, rupiah berpotensi lanjut melemah pada Selasa (22/6)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi belum akan keluar dari tekanan pada perdagangan Selasa (22/6). Perpaduan tekanan baik dari sentimen internal maupun eksternal masih akan menjadi pemberat kinerja rupiah pada esok hari. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, dari sisi eksternal, saat ini pasar masih dipengaruhi oleh sikap The Fed yang ternyata justru mulai hawkish. The Fed sudah secara terbuka akan meningkatkan suku bunga acuan mulai 2023. Bahkan, belakangan ada tersiar kabar, naiknya suku bunga acuan tersebut bisa terjadi lebih cepat, yakni pada 2022. “Kondisi ini pada akhirnya membuat para investor lebih memilih untuk memegang dolar Amerika Serikat (AS). Di satu sisi, dari dalam negeri sudah tidak ada rilis data ekonomi yang bisa menahan laju pelemahan rupiah,” ungkap Reny kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).