Masihkah euforia pengumuman menteri Jokowi mengangkat rupiah, Selasa (22/10) besok?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bangkit di awal pekan ini, senin (21/10). Bangkitnya rupiah hari ini didominasi oleh sentimen domestik terkait pemerintahan baru Jokowi - Ma’ruf Amin yang baru saja dilantik kemarin.

Mengutip dari Bloomberg, rupiah pasar spot menguat 0,47% dengan mengambil posisi Rp 14.081 per dolar AS. Penguatan juga terjadi di kurs tengah BI yang saat ini ada di posisi Rp 14.132 per dolar AS dengan naik sebesar 0,06%.

Baca Juga: Apindo masih tunggu calon menteri dari kalangan pengusaha sektor riil


Analis Monex Investindo Futures Faisyal bilang bangkitnya rupiah dikarenakan faktor domestik. Ia mengatakan bahwa dampak semuanya datang dari pemerintahan Jokowi - Ma’ruf.

Pertama, kelancaran pada pelantikan presiden baru yang membangkitkan mata uang garuda. “Didorong dari lancarnya pelantikan presiden Jokowi kemarin.” ujar Faisyal.

Masih tentang Jokowi, Faisyal juga menilai penguatan terjadi seiring adanya pemanggilan calon menteri yang akan membantu kinerja presiden dalam periode 5 tahun mendatang.

Baca Juga: Euforia jelang pengumuman kabinet jilid II Jokowi, topang penguatan rupiah

Ia bilang pelaku pasar masih optimistis dengan beberapa orang yang sudah dipanggil ke istana untuk menduduki jabatan menteri. “Pasar masih melihat calon menteri Jokowi dianggap sesuai dengan keinginan pasar atau dipandang baik,” jelasnya.

Sentimen ini dirasa masih akan mewarnai pergerakan rupiah hingga pelantikan kabinet nantinya. Faisyal berpendapat jika nama-nama yang dipanggil masih akan terus sesuai dengan keinginan pelaku pasar bukan tidak mungkin rupiah akan masih bisa menguat.

Oleh karena itu, pasar masih menunggui kepastian jabatan-jabatan apa yang akan ditempati oleh calon-calon menteri tersebut.

Baca Juga: Ini saran ekonom terkait sektor jasa yang bisa didorong sebagai penopang PDB

Ia menebak untuk besok mata uang garuda berada di rentang Rp 13.980 - Rp 14.130 per dolar AS. Kecenderungan pasar masih wait and see dengan perkembangan pengumuman kabinet baru dari periode kedua Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto