SHANGHAI. China Southern Airlines Co dan maskapai lain akan memangkas harga tiket untuk penerbangan domestik. Tidak tanggung-tanggung, pemotongannya mencapai 75%. Ini disebabkan turunnya harga minyak mentah dunia yang pada akhirnya turut merosotkan harga avtur pesawat. Tarif penerbangan dengan jarak 800 kilometer atau 500 mil akan turun ke harga 40 yuan atau US$ 5,90 per tiket. Padahal sebelumnya, pihak maskapai menetapkan harga tiket sebesar 150 yuan akibat melonjaknya harga si emas hitam. Menurut National Development and Reform Commission dalam situs resminya hari ini, harga tiket baru itu akan mulai berlaku mulai 25 Desember mendatang. Sementara itu, tarif untuk rute yang lebih dekat akan turun menjadi 20 yuan dari sebelumnya 80 yuan. Penurunan ini mengikuti adanya penurunan harga bahan bakar pesawat sebesar 32% untuk penerbangan domestik yang sudah diterapkan mulai hari ini oleh Pemerintah China. Meski demikian, murahnya harga tiket diprediksi masih belum mampu mendongkrak pendapatan maskapai penerbangan di Negeri Panda itu.
Maskapai China Ramai-Ramai Turunkan Harga Tiket
SHANGHAI. China Southern Airlines Co dan maskapai lain akan memangkas harga tiket untuk penerbangan domestik. Tidak tanggung-tanggung, pemotongannya mencapai 75%. Ini disebabkan turunnya harga minyak mentah dunia yang pada akhirnya turut merosotkan harga avtur pesawat. Tarif penerbangan dengan jarak 800 kilometer atau 500 mil akan turun ke harga 40 yuan atau US$ 5,90 per tiket. Padahal sebelumnya, pihak maskapai menetapkan harga tiket sebesar 150 yuan akibat melonjaknya harga si emas hitam. Menurut National Development and Reform Commission dalam situs resminya hari ini, harga tiket baru itu akan mulai berlaku mulai 25 Desember mendatang. Sementara itu, tarif untuk rute yang lebih dekat akan turun menjadi 20 yuan dari sebelumnya 80 yuan. Penurunan ini mengikuti adanya penurunan harga bahan bakar pesawat sebesar 32% untuk penerbangan domestik yang sudah diterapkan mulai hari ini oleh Pemerintah China. Meski demikian, murahnya harga tiket diprediksi masih belum mampu mendongkrak pendapatan maskapai penerbangan di Negeri Panda itu.