Maskapai ekspansi ke Indonesia Timur



JAKARTA. Rute penerbangan ke wilayah Indonesia Timur masih menjadi daya tarik sejumlah maskapai di tanah air. Salah satunya adalah Citilink Indonesia. Anak usaha Garuda Indonesia ini berencana membuka rute ke Jayapura awal 2015. "Bila pesawat A320 sudah datang akhir 2014, kami mau terbang ke Papua. Kami sudah mengantongi izin ke Jayapura," kata Benny S. Butarbutar, Vice President Communication Citilink Indonesia ke KONTAN, Kamis (23/10).

Untuk tahap awal, Citilink akan membuka rute Jakarta-Makassar-Jayapura dengan frekuensi penerbangan satu kali sehari. Bila nantinya, rute ini mendapat respon posifit dari pasar, tidak tertutup kemungkinan Citilink bakal menambah rute lain di Papua.

Di sisa tahun ini, Citilink  menargetkan menambah porsi penerbangan ke wilayah Indonesia Timur dari yang semula 8% menjadi 10%. Seperti membuka rute anyar lagi di wilayah tersebut serta menambah frekuensi penerbangan dari rute yang sudah ada.


Misalnya, paling dekat pertengahan November nanti,  maskapai ini akan membuka rute Surabaya-Palangkaraya.

Sementara itu, Garuda Indonesia yang sudah terlebih dahulu merambah kota besar di Indonesia Timur, kini tengah berusaha melanjutkan ekspansi dengan menyasar kota-kota kecil.

Ikhsan Rosan, Senior Manager Corporate Communication PT Garuda Indonesia bertutur pihaknya tengah menggali daerah-daerah yang punya potensi pariwisata bagus. "Seperti yang sudah kami buka di Labuhan Bajo dan Bau-bau,” kata Ihksan mencontohkan.

Selama ini rute di kawasan Indonesia Timur yang dioperasikan Garuda rata-rata memiliki tingkat keterisian penumpang diatas 75%. Wilayah tersebut dianggap masih mempunyai peluang yang menjanjikan. Tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, Garuda sudah mempunyai banyak rencana untuk pengembangan bisnis di sana.

Tak mau kalah, Agus Soedjono, Corporate Communication  Sriwijaya Air bilang,  rute di Indonesia Timur memiliki tingkat keterisian sekitar 87%. Alhasil, Sriwijaya berencana membuka rute anyar di wilayah ini dalam waktu dekat. "Rute belum bisa bialng. Bisa pengembangan antara Bali, Nusa Tenggara sampai ke Jayapura," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon